Minggu, 24 Juli 2011

Sepakat berdoa, siapa kawan kita sepakat?

Sepakat meminta
Oleh Yefta heppy
19  Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
20  Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Ada kejadian-kejadian lain dicatat Alkitab, yaitu orang-orang yang datang kepada Tuhan Yesus dan mendapat jawaban.

Kejadian pertama adalah seorang Perwira Pasukan Romawi yang meminta kepada Tuhan Yesus agar hambanya yang sakit disembuhkan.
Matius 8:5-13Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
"Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
Seorang perwira yang datang kepada Tuhan Yesus untuk kebutuhan orang lain, yaitu hambanya. Dan ketika Tuhan Yesus menyanggupi untuk datang ke tempatnya, Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sikap dan perkataan ini kata Tuhan Yesus adalah perkataan iman, dan Tuhan mengaguminya! Buktinya dicatat Alkitab, Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
Begitu herannya Yesus sehingga menceritakan iman perwira ini kepada murid-murid-Nya. Jarang sekali pujian seperti ini terjadi.
Saudara, mungkin Anda berkata, tipe iman seperti ini tipe saya, atau sebaliknya, “Ini bukan model iman yang saya miliki”,
Tetapi perhatikanlah, apa yang akan terjadi jika kita berdoa bersepakat dengan orang yang demikan, yang sikap dan imannya mengagumkan Tuhan Yesus, wow tentu doa yang dijawab tidak usah menunggu lama lagi.
Barangkali pada jaman sekarang, seorang perwira romawi – yang nampaknya bukan orang Israel, adalah gambaran orang diluar lingkungan rohani Anda. Bukan teman pelayanan, bukan teman persekutuan, apalagi tim doa Anda. Saya hanya bayangkan, kalau seandainya bertemu dengan seseorang, nampaknya berbeda,  yang kemudian mangajak berdoa bersama,  dan ternyata imannya seperti perwira ini, betapa indahanya…

Kejadian berikutnya yang dicacat adalah seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun dan kemudian menjadi sembuh total. Matius 9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Matius 21  Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
 Sama seperti sang perwira romawi, perempuan pendarahan ini datang di dorong kebutuhan yang besar, yang mendesak. Keduanya sama-sama tidak mampu dengan dirinya, lingkungan tidak mampu menolongnya, sekarang hanya melihat Yesus yang mampu. Tuhan Yesus yang bisa.
Berbeda dengan perwira romawi, tidak ada pembicaraan antara perempuan ini dengan Tuhan Yesus sebelumnya, yang ada perempuan ini berbicara dalam hati, berkata-kata dalam hati, percaya dalam hati dan bertindak dengan iman percayanya, maju, menjamah ujung jubah Tuhan.

Pikirkanlah, entah tepat atau perlu dikoreksi kesaksian ini:
“Jika makin bertumbuh dalam doa, makin lancar dan fasih kata-katanya. Dulu saya berdoa hanya hitungan detik ke menit karena tidak tahu banyak, sekarang hitungan menit ke jam dalam berdoa, karena ada banyak kemajuan dalam berdoa. Tidak malu lagi dimanapun harus berdoa dan lantang serta tepat sasaran dalam kata-kata doa. Ini tanda kemajuan dan pertumbuhan, sangat baik dalam dasar kerendahan hati.

Tetapi perempuan sakit pendarahan yang diam-diam berkata dan percaya dalam hati, maju bertindak menjamah ujung jubah Tuhan… dihormati Tuhan. Matius 9:22  …Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
Tentu sangat berharga kalau saya duduk bersama berdoa, bersepakat, dengan anak Tuhan yang memiliki ruangan hati yang besar untuk jeritan dan keluhan dalam doa, meskipun teredam, tidak seorangpun mendengar, tetapi doa itu sangat kuat dihadapan Tuhan Yesus.

Orang berikutnya yang dicacat dalam Alkitab adalah bukan Yahudi. Ia seorang yang dianggap kafir, bangsa Kanaan. Persoalan yang dibawa kepada Tuhan Yesus adalah ‘anaknya dirasuki setan.’
Matius15 :21-28 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Dia tahu Tuhan Yesus, anak Daud. Dia tidak tahu apa yang menjadi haknya sebagai orang Kanaan di hadapan Tuhan Yesus. Yang dia tahu sudah tidak ada pertolongan diantara kaumnya, tuhannya atau apapun itu.  Dia tidak tahu meminta pertolongan kemana lagi. Tetapi sekarang dia tahu ada Yesus keturunan Daud bisa menyelesaikan masalah kerasukan anaknya. Dan dia percaya.
23  Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya.
Ibu ini tidak menyerah. 25  Tetapi malah mendekat dan menyembah Tuhan Yesus sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Tuhan menolaknya lagi. 26 …Tuhan Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Ibu itu mendesak lagi, jadi anjingpun asal masih bisa mendapat remah roti yang jatuh, tidak masalah!
28  Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Memohon, terus meminta dan berseru, usaha yang keras dan sungguh-sungguh, sebagai harapan satu-satunya. bukan lagi soal harga diri siapa dirinya, dan tdiak adanya hak untuk mendapatkan pertolongan, tetapi terus berusaha, meminta, memohon, dan itu menggerakkan hati Tuhan Yesus. Tidak ada mustahil, yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Betapa dahsyatnya jika kita duduk berdoa sepakat dengan ibu atau anak Tuhan yang pejuang hebat seperti perempuan siro fenisia ini.
yang perbedaannya diumpamakan seperti anak dan anjing.

Tokoh berikutnya adalah Yairus, pemimpin rumah ibadat. Dari jabatannya kita tahu ia orang lebih religius dibanding orang lain. Memahami pokok pengajaran lebih dari rata-rata orang. Hari itu Anak Perempuan satu-satunya hampir mati,
Markus 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." 
Yang akhirnya Tuhan Yesus menjawab permohonan Yairus, bukan diantara iman yang besar dan tangguh. Bukan diantara permohonan yang terus menerus dan mendesak. Bukan juga karena tindakan iman percaya dalam hati. Tetapi justru jawaban terjadi diantara ketidakpercayaan dan keraguan. Keluarga dan orang disekitar Yairus pasti bukan orang romawi atau kanaan. Mereka sudah beribadah dan mengenal Allah. Tetapi karena mereka melihat anak perempuan itu sudah mati, maka mereka tertawa kepada perkataan Tuhan Yesus. Menganggap aneh dan sia-sia tindakan Tuhan Yesus.
Tetapi akhirnya… Anak perempuan Yairus dibangkitkan dan berjalan. Rohnya dikembalikan.

Kisah keajaiban diterima Bartimeus yang buta, kembali menerima penglihatan. 
Markus 10:46Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
Markus 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Cukup terbatas apa yang bisa dilakukan orang buta untuk dirinya sendiri, apalagi orang lain. Sehingga ketika dia mulailah ia berseru untuk kebutuhannya yang sangat penting: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" justru orang terganggu  dan 48Banyak orang menegornya supaya ia diam.
Namun ia semakin keras berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Luar biasa kalau saya berdoa dengan orang yang makin dihambat makin sungguh-sungguh ia berseru. Tidka jemu-jemu berseru.

Perempuan Berdosa adalah selanjutnya.
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. 38  Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. (Lukas 7:36-50).

Apa yang dibicarakan Yesus dengan Simon kemudian adalah tentang apa yang dibuat oleh perempuan yang banyak berbuat dosa ini. Tuhan Yesus menyatakan, ada dua orang mempunyai hutang yang tak terbayarkan. yaitu lima ratus dinar, sedang yang lainnya Cuma 10% yaitu 50 dinar. “Manakah yang paling banyak berterimakasih? Tentu saja Simon dapat menyimpulkan dan menjawab dengan baik pertanyaan Tuhan Yesus dengan melihat perbuatan perempuan itu. Perempuan yang banyak dosanya itu membasuh kaki Tuhan dengan air matanya, dan menyeka dan mengusap dengan rambutnya. Terus menerus. Kemudian dia meminyaki kaki yang sudah dibersihkannya itu dengan minyak wangi. Dan apakah pendapat Tuhan Yesus untuk kita? Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."

Dalam hal ini perempuan ini punya keberanian luar biasa. Orang memandang dia tidak layak karena dosanya. Orang lain sudah menghakimi dan mengukur bahwa dosanya sangat besar sehingga nampaknya dalam banyak hal ia tidak pantas, termasuk hadir diantara mereka.  Tuhan Yesus pun tidak mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Tuhan menyatakan bahwa 500 dinar hutang yang dihapuskan itu menunjuk kepada perempuan berdosa ini. Tetapi bukankah dihadapan Tuhan semua orang berdosa dan tidak benar? Apakah 1 atau 2 dinar hutang, atau 1000 dinar hutang, semua punya hutang dosa, dosa yang hanya akan melahirkan dosa, dan hanya Tuhan sendiri yang sanggup dan berkuasa berkata seperti kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." Lukas 48

Meskipun dia tidak diundang dalam perjamuan makan, dia tetap datang kepada Tuhan Yesus. Dia tahu siapa dirinya dan sedikit tahu siapa Tuhan Yesus, itu baginya cukup. Lalu diberikanlah kemuliaan dan pujian yang dia tahu untuk Tuhan Yesus. Dibasuh dan diminyakinya kaki Tuhan. Dan yang luar biasa adalah tidak saja itu berkenan, tetapi Tuhan Yesus sangat menghargai. Tuhan menilai perbuatan itu sangat tinggi.

Kadang orang percaya berpikir, perbuatan yang memuliakan Tuhan yang hanya bisa dilakukan dalam kelompok rohani. Orang-orang dewasa yang kudus, terhormat yang sudah menjaga gaya dan cara hidupnya. Sudah berusaha dengan baik menjaga kekudusan. Yang sudah mengaku dipakai Tuhan luar biasa dan melakukan perkara-perkara besar untuk Tuhan. Tetapi Alkitablah yang yang memberi pandangan benar!
Saya mungkin berpandangan sempit dengan mengatakan bahwa dari kelompok orang yang meminta kepada Tuhan Yesus, maka Yairus lah yang paling terpelajar soal pokok kebenaran, rohani dan mengerti berdoa. Yesus mengasihi semua, tetapi bukanlah Tuhan seperti lebih sejenak kagum kepada tokoh-tokoh yang lain, Perwira Romawi, Ibu Kanaan, Perempuan Pendarahan juga Bartimeus.

Tetapi selalu ada kecenderungan, orang lebih suka berdoa dengan yang senior dan fasih, bukan salah tetapi tidak tepat juga bukan?
Pelajaran hari ini adalah Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga .

Jika dua orang, dan salah satunya adalah Anda, siapakah yang akan Anda ajak sepakat berdoa? Saya memberi pandangan bahwa dua orang ini bukan khusus menunjuk tipe orang tertentu, tetapi siapa saja. Ketika saya membahas beberapa tokoh kita di atas, saya mengingatkan wawasan kita bahwa bagaimanapun penampilan dan wawasan kawan saya berdoa, saya akan bersyukur dengan orang yang punya iman apapun latar belakangnya. Memang menyenangkan jika pasangan doa sempurna, tetapi dimana?

Hal kedua, jika Anda salah seorang dari tokoh-tokoh di atas, seorang yang beriman luar biasa, seorang pejuang, seorang pendiam tetapi menggerakkan kuasa Allah, maka bangunlah orang lain, belalah dan perjuangkan masalahnya dihadapan Tuhan.

Apakah hal-hal yang sama yang bisa disepakati dari orang-orang berdoa yang dijawab Tuhan Yesus ?
Semua cerita tadi adalah kisah yang berbeda, orang yang berbeda, latar belakang yang berbeda, kebutuhan yang berbeda, persoalan yang berbeda.
Tetapi apakah kesamaanya?

1.    kebutuhan.
Mereka punya persoalan. Entah itu dirinya, anaknya, atau orang lain, tetapi itu menjadi persoalan mereka. Kebutuhan menyelesaikan masalah.

2.  ketidaksanggupan.
Mereka tidak sanggup, Hanya Tuhan Yesus yang sanggup.

3.  meminta itu perlu keberanian dan merendahkan diri.
Mereka tahu, meminta itu memohon, merendahkan diri, mengharapkan belas kasihan, terus-menerus, bahkan mendesak,

4.  meminta itu harus dengan percaya, dengan iman.

Andai kita semua berkumpul menggumuli sesuatu dalam doa, maka mulai dan katakan kepada hati dan pikiran untuk sepakat beberapa hal,
·        Bahwa kita ini berbeda, dan melihat pekerjaan Tuhan dalam perbedaan itu.
·        Ada yang dikarunia iman yang luar biasa,
·        Ada yang berseru, terus berseru dan makin keras berseru. Ada yang dengan segala kesadaran akan siapa dirinya dan siapa Tuhan – terus sujud, memohon dan memohon,
·        Ada yang memiliki pengetahuan dan tata-cara yang lazim dalam berdoa,
Ada memiliki hati kasih yang luar biasa dalam memberikan kemuliaan dan pujian yang berkenan dan menyenangkan Tuhan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar