Siapakah yang dipakai Tuhan hari
ini berbicara kepadamu?
Oleh Yefta Heppy
Amos 3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan
keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi..
Habakuk 1: 5 Lihatlah di antara
bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab
Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika
diceriterakan.
6 Sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim,
bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk
menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka..
Saudara, kita sedang belajar
dari Amos dan Habakuk, dua nabi Tuhan di tempat yang berbeda, tetapi
mengerjakan hal yang sama yaitu menyatakan kehendak Allah bagi umat-Nya. Firman
Tuhan memberitahu bahwa kedua nabi ini mengerjakan pelayanan yang tidak popular
dan tidak disukai pada waktu itu.
Habakuk hidup dan melayani sebagai nabi sekitar 605 tahun
sebelum Tuhan Yesus lahir. ia bekerja menyatakan nubuatan untuk yehuda. Habakuk juga dihadapkan dengan kejahatan
besar di negaranya, dan kemudian dia melihat keadaan yang lebih jahat lagi
dilakukan umat-Nya.
Habakuk juga menghadapi dunia yang tampaknya di luar kendali, sebuah dunia di
mana tidak ada hukum.
Nama Habakuk sendiri artinya memeluk. Seperti kehidupannya
dia memeluk hukum-hukum Allah, perintah-perintah Allah. Hamba yang takut akan
Allah.
Sementara arti lain dari namanya adalah bergumul, dan
benar dalam masa pelayanannya dia bergumul dengan Allah, menanyakan maksud dan
kehendak Allah, dengan penuh jeritan karena sepertinya tidak ada jawaban.
Mengapa dan dimana Allah, ketika kekejian dan kejahatan terjadi.
Amos, adalah nabi yang melayani wilayah Israel. Nama Amos berarti pembawa
beban atau pembawa tanggungan. Amos menyebut dirinya seorang gembala dan
pencari buah ara dari Tekoa. Amos datang dan berbicara penghakiman Allah.
Tentu saja, masyarakat tidak keberatan kalau Amos bicara penghakiman
Allah atas bangsa-bangsa kafir, tapi ketika diserukan tanpa basa – basi
penghakiman yang berkaitan umat Allah sendiri, maka itu sangat tidak
menyenangkan. Bagaimana
mungkin Amos mengatakan semua ini, sementara Allah sendiri telah memilih Israel
dari semua bangsa sebagai umat pilihan-Nya. Oleh karena itu,
bagaimana bisa Tuhan sekarang tiba-tiba akan melawan mereka? Entah
bagaimana, ini berita yang bertentangan!
Pelajarannya:
Amos dan Habakuk, dianggap memiliki karakter yang sulit,
keanehan pada jamannya. Jauh lebih mudah jika mereka menyatakan segala sesuatu
dengan lebih lembut dan kompromi, tetapi persoalannya hati siapa yang
disenangkan! Dirinya, manusia, atau hati Allah?
Setiap orang punya jaman dan lingkungan, tetapi ada
kemiripan, yaitu dalam setiap jaman, ada yang tampaknya lebih berkuasa dari
firman Allah. Lingkungan yang berkuasa, Keadaan yang berkuasa, kejahatan yang
tidak terhentikan, yang semuanya bersumber dari dosa. Sehingga wajar kalau
Tuhan memilih Amos, orang kampung yang kasar untuk menyatakan nubuatan bagi
umat Allah.
Siapakah hari-hari yang sudah bicara kepada kita dengan
kasar tentang dosa dan pelanggaran kita?
Siapakah yang telah Tuhan pakai sebagai nabi untuk
berbicara kepada kita layaknya nabi bagi Israel?
Tuhan tetap harus mengoreksi umat-Nya yang sudah terlalu
jauh terseret dalam kompromi dan setuju dengan kejahatan sehingga kesalahan dan
dosa itu sudah matang dan siap menuai hukuman. Tidak ada dasar kebencian,
tetapi kasih yang besar dari Allah, sehingga Dia harus memberikan teguran dan
peringatan.
Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan
keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi..
dua hal dari firman ini kita simpan di hati ,
pertama, Allah memberitahukan lebih dahulu, dengan caranya yang pasti bisa
kita dengar. Bisa kita pahami. Bukan bahasa Roh yang tidak terjemahkan. Bukan ilustrasi
atau nubuatan yang sulit dipahami. Tetapi berbicara dengan bahasa kita. dimengerti!
Kedua, Allah berbicara memakai hamba—hamba-Nya. Mungkin dalam keadaan
khusus, bisa saja Allah memakai keledai untuk bicara, memakai semak belukar yang menyala… tetapi paling
sering Allah memakai hamba-Nya.
Masalah pada jaman Amos
adalah orang sudah marah dan menutup telinga untuk semua pemberitaan dari
Tuhan. Sehingga mereka lebih suka orang berkata: Tidak ada bencana di kota ini, Tuhan tidak akan
melakukannya, damai sejahtera, damai sejahtera!
Pelajarannya:
þ Masalah dosa umat Tuhan itu adalah kejahatan dan kekejian di mata
Tuhan. Tetapi Tuhan menghendaki semua orang selamat dan damai sejahtera.
Sehingga Tuhan pasti akan lebih suka mengampuni dosa. Jadi masalah yang lebih
utama adalah anak Tuhan yang tidak mau mendengar teguran. Yang menutup diri
kepada peringatan-peringatan Tuhan! Ini yang segera mendatangkan hukuman.
þ Kadang, anak-anak Tuhan mengharapkan malaikat atau Tuhan Yesus
sendiri yang datang menperingatkan. Tetapi bila seorang yang tidak kita
harapkan, yang kita anggap lemah, berdoa, tidak layak, mulai bicara menguliti
dosa, anak-anak Tuhan tutup telinga.
Ada yang
berkata dalam hatinya: orang ini saya kenal betul, pasti dia bicara bukan
pimpinan Roh Kudus, karena Roh Kudus tidak bisa bekerja ke orang yang demikian.
Aneh betul pendapat ini. Kalau
Tuhan gunakan batu untuk bicara, pasti saat itu bicara.
Tetapi nabi Habakuk pernah dilemma
dengan iman dan kenyataan yang ada.
Dalam pelayanannya Habakuk menangis berulang-ulang kepada Tuhan
dalam doanya. "Berapa lama lagi saya
meminta bantuan dan Tuhan tidak mendengar?" Dia menangis dan menangis dan
menangis. Meskipun
berulang-ulang menangis, nampaknya tidak ada bukti bahwa Allah mendengar.
Justru kejahatan
tetap ada, kekerasan terus berlanjut, tanpa munculnya pertolongan dan keselamatan
dari Tuhan.
Habakuk
bergumul dalam kesedihan dan rasa sakit dengan segala yang jahat di
sekelilingnya. He is no disinterested observer!
Dia
bertanya, "Mengapa Tuhan membuat saya melihat semua ini! ” Semua ini
kehancuran dan kekerasan! "
Artinya
dia menyimpulkan: tidak ada keadilan -, "Hukum Tuhan diabaikan." Dan di mana Allah Israel yang berjanji untuk
menghukum kejahatan di negeri itu?
Ini bukan
doa ngawur, ini adalah doa kepada Allah agar bertindak memurnikan umat-Nya,
menuruti janji-Nya.
Habakuk
sama seperti seorang pemimpin satu pasukan kecil yang diperintahkan untuk
bertahan, sementara musuh terus menyerang dengan kuat, makin gencar, dan
semakin hari yang ada adalah bayangan kekalahan. Dia minta bantuan dan amunisi,
tetapi tidak digubris. Dia setia kepada komandan, tetapi tidak mengeluh. Karena
dalam strategi umum peperangan sangat tidak lazim pasukannya dibiarkan berjuang
sendiri tanpa bantuan, bahkan komunikasipun terhenti.
Rupanya
strategi sang panglima perang lain. Dia sedang memusatkan segala kekuatan untuk
menyerang musuh dari belakang, sesuatu yang sama sekali tidak terduga. Sehingga
kemenangan yang tidak terduga segera terjadi.
Itulah
mengapa firman Tuhan menjawab Habakuk demikian:
5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku
melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika
diceriterakan.
Habakuk mengharapkan adanya pertobatan,
kebangunan rohani, tetapi yang didengarnya satu rencana Tuhan yang membuatnya
terheran-heran. Tercengang!
Justru Tuhan membawa bangsa Kasdim, atau
bangsa Babilonia, yang jaman modern ini adalah bangsa Irak, untuk menyerang.
Pada waktu itu mereka adalah bangsa yang keras.
Habakuk berdoa supaya kekerasan dihentikan
tetapi Tuhan memberikan yang lebih keras, bahkan didatangkan bangsa yang hanya
tahu kekerasan saja dalam hidup mereka.
Habakuk berdoa meminta ketataatan umat Israel kepada
hukum Allah, tetapi justru yang datang adalah bangsa Kasdim, bangsa yang menulis
hukum dan aturan sendiri dan memaksa bangsa lain menurutinya.
Habakuk berdoa untuk keselamatan, tetapi
yang diberitahukan Tuhan bukan penyelamat tetapi Nebukadnesar, yang malah menawan
mereka sebagai budak dan minta disembah!
…sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan
kamu percayai,…
Dan, memang, Allah membuat sangat
jelas bahwa Dialah yang membawa kehancuran ini, sebagaimana Dia katakan:
.. Akulah yang membangkitkan
orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu…
Pelajarannya :
þ
Hari
ini dan hari apapun Tuhan ingin setiap anak-Nya mendengar dengan rendah hati.
Mendengar dari siapapun yang dipakai-Nya untuk menegur dan mengingatkan
þ
Ada masanya percaya kepada Tuhan
adalah seperti kebalikan dari segala sesuatu dari yang dia janjikan, tapi
percayalah!
þ
Ada masanya percaya adalah mendapat
jawaban sama sekali berbeda dari keinginan kita yang kita anggap benar, tetapi
justru yang tidak kita percayai terjadi, tetapi Tuhan tahu yang terbaik.
Tuhan
memberkati
Added
and enriched by heppy widjayanto