Minggu, 24 Juli 2011

Berdoa, mengapa?

Berserulah kepada-Ku
Oleh Yefta Heppy
Yeremia 33:3   Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

Ulangan 28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,

Berseru-seru kepada Tuhan satu hal adalah tuntutan tugas untuk orang percaya tetapi juga yang lebih penting adalah hak istimewa. Tuhan menyuruh kita berseru-seru kepada-Nya. Tetapi yang lebih besarnya adalah Dia membuka telinga dan Dia menyatakan berserulah…artinya Saya membuka untuk seruanmu! Suatu keistimewaan!
Memang pada kenyataanya dalam hidup orang percaya, yang paling diperlukan adalah berdoa, tetapi juga yang paling banyak diabaikan oleh banyak orang Kristen adalah berdoa.
Mengapa menjadi hak sitimewa orang percaya? Sebab orang belum percaya kepada Tuhan Yesus, mereka berdoa, boleh banyak berdoa, tetapi yang yang akhirnya menjadi jawaban doanya adalah Tuhan Yesus, mereka perlu percaya dan diselamatkan hidupnya. Apapun doa dan permintaannya jawaban yang datang adalah Tuhan Yesus.
Orang percaya yang meninggalkan Tuhan, murtad, maka setiap doanya akan dijawab satu hal oleh Allah, bertobat! Mengakui dosanya dan kembali bersekutu dengan Allah. Mazmur 66:18  Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
Dan bagi Anda orang percaya, doa adalah hak istimewa, bersekutu dengan Allah
Tahu berdoa dan duduk berdoa tentu berbeda. Percaya bahwa berdoa itu penting berbeda dengan berdoa untuk perkara penting.  Tentu siapapun senang memiliki dan melakukan hal-hal besar, tetapi berserulah, kata Tuhan maka Dia membuka hal besar.
Bagi burung, berkicau itu soal gampang, sehari-hari. Bagi katak, berkoak keras setiap malam musim hujan itu bukan sulit, bagi kera, melompat dan meloncat dari pohon ke dahan adalah hidupnya, dan seharusnya bagi orang percaya berdoa itu ciri khasnya.

Mengapa Allah menyuruh Berserulah kepada-Ku
Entah kapan saya tahu tentang ide berdoa. Seingat saya orang tua saya mengajari dan menyuruh berdoa. Dia memberi contoh bagaimana berdoa. Dan masing-masing mungkin punya pengalaman melihat orang berdoa kepada patung, kepada pohon, tuhan yang ini dan Tuhan itu, dewa ini dan penguasa itu, tetapi dalam Yeremia 33 berdoa yang kita inginkan sekarang ini adalah idenya dari Allah. Saran dari Allah. Petunjuk dari Yang MahaTinggi. Orang bisa punya banyak pengertian tentang berdoa, tetapi tidak ada yang tahu bagaimana berdoa kepada Allah kecuali Allah yang MahaTinggi memberi tahu. Saya tidak tahu, tapi Allah memberitahu.  Doa bukan hasil tulisan sebuah buku atau hasil konferensi gereja, tetapi Allah yang memberitahukannya. Dan mengapa Allah senang memberitahu tentang doa ini? Karena Dia sayang dengan kita, Dia mengasihi Anda. Dia tertarik kepadamu. Tuhan tertarik dengan hidupku sehari-hari. Tuhan ingin melihat kebaikan dalam hidupku. Tuhan ingin memberikan hal-hal yang tidak kuketahui. Hal-hal yang bagiku besar dan luar biasa…

Berserulah kepada-Ku
Pertanyaan saya adalah Apakah manusia bisa mengganggu Allah? menggerakkan hati Allah? Apakah saya bisa melakukan ini dan itu sehingga menarik perhatian Allah?

Perhatikan pernyataan saya di bawah ini, tepat atau tidak?
·        Kalau saya berdoa terus menerus, berdoa lagi, mengetuk lagi, dan lagi pastilah suatu saat Allah akan membukakan.  

·        Kalau saya berkabung, mengkhususkan diri dalam seruan dan puasa, pastilah Allah akan tergerak hatinya.

·        Bukankah tertulis dalam Lukas 18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.  Lukas 18: 7  Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?

Jawaban untuk saya adalah tidak siapapun mampu mengganggu Allah, siapapun tidak dapat menggerakkan hati Allah!
Tetapi firman Allah berkata: Berserulah kepada-Ku … 
Allah-lah memberikan ide berseru-seru, dan Allah sendiri membuka, Ia mau mendengar seruan! Ia bersedia diganggu dengan permohonan-permohonan. Ia menggerakkan hatinya untuk setiap rintihan-rintihan. Bahkan firman-Nya berkata: bahwa Ia tahu kita tidak bisa berdoa. Tidak tahu bagaimana menyatakan keluhan! Sehingga Ia memberikan Roh-Nya. Untuk apa?
Lihat Roma 8:26  Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Supaya kita mengerti begitu dekat dan inginnya Dia mendengarkan kita, maka Allah memberi perumpamaan Bapa dan anak. Dia memberitahu kerinduan-Nya dengan menyebut dirinya Bapa buat kita. Memberikan hak kepada orang percaya memanggilnya Bapa. Allah yang memulai dan melakukan semua ini. Semua Kasih Karunia-Nya. Sehingga dalam doa yang dahsyat dan bertalu-talu, dalam keluhan dan air mata, disana sudah dimulai lebih dahulu oleh Kasih Karunia Allah.

Ketika saya duduk berseru-seru, saya sedang duduk di dalam Kasih Karunia Allah.  Ada momen dimana saya sangat meluap dan begitu menggebu dengan Allah. Ingin dekat dengan Dia. ‘Saya ingin bersekutu dengan Dia!’ Kata hatiku. Tetapi jauh sebelum itu, Allah Bapa sudah ratusan hari menungguku. Ribuan jam menunggu seruan-seruanku…

Berserulah kepada-Ku, [Apakah kata-kata ini sederhana?] ya. Tetapi mengapa bisa gagal dalam berseru?
Allah pencipta langit dan bumi mengundang kita berbicara kepada-Nya. Ini adalah hal besar pertama yang Tuhan nyatakan. Bersamaan itu, hal negatif, alasan klasik muncul:
·        Tuhan terlalu besar, saya kecil dan tidak berharga.
·        Tuhan terlalu sibuk, permintaan saya terlalu umum dan sederhana.
·        Tidak mungkin saya menyibukkan-Nya dengan permintaan demikian. Apakah Tuhan tertarik dengan doa saya ini?
·        Tidak mungkin saya datang dengan permintaan itu-itu juga, terlalu sering saya meminta hal ini.
·        Atau terlalu sering persekutuan saya dengan Tuhan dipenuhi dengan permintaan. Minta ini minta itu. Saya jadi malu minta lagi. Saya malu minta berkat, saya malu berseru-seru untuk masalah itu-itu juga. 
Akhirnya saya tidak meminta lagi.
Merasa kecil yang tidak pada tempatnya.
Malu yang tidak pada tempatnya! Tuhan ingin saya malu untuk dosa, untuk pelanggaran, untuk menipu, untuk bicara dusta, tetapi saya belum tahu Tuhan mempermalukan orang yang meminta kepada-Nya.

·        Jika Anda mendengar orang berkata: Dalam pertumbuhan iman, bukankah doa itu harus semakin berkembang, yaitu dalam penyembahan, pujian, ucapan syukur, syafaat dan hal-hal lain yang dipimpin Roh Kudus.

Memang benar! Tetapi siapa bilang tidak ada berseru-seru lagi? Meminta lagi? Bapa di Sorga yang menyuruh meminta, Tuhan Yesus yang menyuruh meminta, Rasul Paulus, Rasul Yakobus terus mengajarkan meminta! Justru Tuhan akan ‘memarahimu’ jika tidak berseru lagi.
·        Nanti orang menganggap saya tidak bertumbuh dan dewasa rohani jika doa saya terus banyak meminta.
Bagi saya orang yang dewasa adalah orang yang sering duduk berdoa, dan berdoa, dan berdoa, bukan yang tahu bicara doa.
Tuhan akan menjadikan doa itu hal paling tinggi dan paling menyenangkan dalam hidup kita. Pengalaman yang menakjubkan.

·        Hal ketiga, mengapa orang tidak berdoa, menurut saya karena hebat dunia ini sekarang. Televisi menayangkan film dan acara hebat. Orang berhasil karena latihan dan usaha keras. Pembicara memberitahukan potensi kita yang tersembunyi, yang merupakan kekuatan sukses bila digali. Intinya pesan itu menyatakan: kamu bisa! Lihatlah potensimu, lihatlah dunia sekitarmu sudah menyediakan potensi yang mendukung untuk bangkit dan menang! Sementara Tuhan menyatakan: ‘Berserulah kepada-Ku..’ seakan Tuhan meminta jangan lihat dirimu dan dunia sekitarmu, tetapi berserulah kepada-KU! Barangkali dalam dunia alkitab, yang ada hanya padang gurun, teknologi yang terbatas, dan masa-masa tidak berdaya karena penjajahan, cocok sekali jika Tuhan menawarkan berseru kepada-Nya. Tetapi pada jaman sekarang ini, dimana saya terdidik, punya pengalaman, dan banyak contoh orang berhasil tanpa Tuhan, apakah masih perlu berseru-seru kepada Tuhan? Orang miskin dan tidak berdaya perlu itu… tetapi orang intelektual seperti kami ini apakah masih perlu dalam segala hal berseru?
Jawabannya: Berserulah kepada-Ku,
Saya tidak akan menghabiskan sisa hidup saya untuk melihat potensi saya. Saya tidak akan mencari sumber daya dan energy di tempat lain. Tetapi saya akan melihat potensi Tuhan. Sumber daya dari Allah karena firman-Nya berkata: engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, lihatlah kepada Tuhan karena disana ada potensi.
Berserulah kepada Tuhan karena dia mendengarkanmu.
Berserulah kepada-nya karena Dia tertarik kepadamu
Berserulah kepada-Nya karena Dia mampu menolongmu
  • Berserulah karena Dia ingin mendengarmu.
Saya mau mengali dan menggunakan potensi saya dalam Tuhan.
Yer 17:5  Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
  • Saya menggunakan sumber daya dari Allah,

Filipi 4:19  Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Saya akan berdoa meminta untuk perkara apapun
 Filipi 4:13  Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Dan jawaban Tuhan adalah: ‘ Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
Oleh Yefta Heppy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar