Selasa, 11 September 2012

Hari kini, masih perlu Taurat tidak?


Apakah hukum  Taurat sudah tidak Perlu?
Apa yang sering dikatakan oleh orang percaya tentang hukum Taurat?, baik yang sedang bertumbuh atau cukup dewasa mengatakan: “Hukum Taurat sudah tidak berlaku. Ia adalah perjanjian lama yang sudah digantikan dengan Perjanjian yang baru. “
Ada yang mengatakan “Kita tidak perlu lagi mentaatinya, karena itu tidak membawa kepada hidup”.
Ada pendapat “Itu adalah untuk umat Allah, Israel dan hokum ini telah gagal menunjukkan kemampuannya untuk menyelamatkan. Itu semacam proyek keselamatan Allah yang kurang berhasil yang sekarang digantikan oleh kerja keselamatan yang sempurna: penebusan dalam Yesus.”
Saya bahkan pernah menyimpulkan, hukum itu ada dan diberikan kepada umat pilihan Allah, Israel, adalah untuk mengajarkan kepada umat manusia beberapa hal:
  1. Beginilah aturan yang paling sederhana dari Allah, untuk umat manusia agar menjalani hidup yang berkenan.
  2. Inilah hukum-hukum dalam standar paling rendah dari sorga untuk manusia agar  manusia dapat bersekutu dengan Allah.
  3. Inilah peraturan yang paling mudah yang diberikan bagi manusia yang mau bertindak dan berusaha agar berkenan kepada Allah. Ini adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan manusia dengan segala kasihnya, kekuatannya untuk hidup benar dihadapan Allah.
  4. Hukum Taurat memberi pengetahuan dan standar bagi manusia yang adil. Sehingga siapapun tidak mengukur dirinya sendiri, membandingkan dengan orang lain, tetapi dengan ukuran peraturan Allah.
  5. Hukum Taurat juga memberi sangsi berupa kutuk hukuman bagi yang gagal melakukannya.
  6. hukum Taurat adalah hukum tertulis yang tertinggi dan sempurna untuk mengenal Allah dan menjadi rambu penunjuk jalan untuk hidup bersama Allah.

Apapun yang saya dengar dan pahami dari pendapat orang dan pendapat saya pada waktu dulu seperti demikian:
-bahwa hukum itu memang ada tetapi tidak ada. Abaikan saja hukum itu, karena keselamatan tidak lagi karena melakukan hukum Taurat.

Jadi bagaimana sebenarnya?
Apakah Hukum Taurat sudah dihapuskan Tuhan Yesus?

Tetapi letakkan hikmat kita pada perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Dengan tegas Yesus berseru:
  • “Aku datang tidak untuk meniadakan hukum Taurat…
  • Aku datang bukan untuk merusak cara kerja hukum Taurat…
  • Aku datang bukan untuk membongkar atau merombak hukum Taurat dan kitab-kitab yang sudah ditulis para nabi…
  • Aku datang bukan untuk melumpuhkan kuasa hukum Taurat…
Jangan ada yang menyangka demikian, kata Tuhan Yesus.
Jangan ada yang beranggapan dengan kedatangan Tuhan Yesus maka masa hukum Taurat sudah berakhir? 
Jangan ada yang berpikir bahwa ketika datang yang sempurna, maka yang tidak sempurna segera dibongkar dan diganti. Ini kesalahan besar! Karena dengan jelas Tuhan Yesus sendiri membicarakan hukum Taurat. Memuji ajaran orang farisi yang mengajarkan hukum ini untuk dilakukan, tetapi yang paling penting Tuhan berkata:”Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi? bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya!”

Menggenapinya itu berarti apa yang kurang, akan digenapkan supaya hukum itu mengerjakan maksudnya yaitu memberikan hidup. Bukan hukum itu kurang disana sini lalu disempurnakan dengan ditambahi disana sini, ini hukum dari Allah diturunkan kepada Musa. Memang kemudian juga disebut hukum Musa. Tetapi buka Musa yang membuat dan mengembangkan hukum itu. Allah sendiri yang memberikan. Sempurna!  tetapi tuntutan-tuntutan hukum ini yang tidak pernah tergenapi oleh manusia. Tetapi digenapi dengan kedatangan Tuhan Yesus.

Menggenapi berarti juga memenuhi. Tuntutan dan permintaan hukum Taurat itu harus digenapi supaya tidak mendatangkan kutuk penghukuman. Berhasil menggenapinya berarti datangnya berkat dan kehidupan, dan ini telah digenapi oleh kedatangan Tuhan Yesus.

Dalam Matius 5:18 Tuhan Yesus berkata: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Artinya semua hukum Taurat harus digenapi. Semua hukum itu harus digenapi maksud-maksudnya. Dan sebelum itu terjadi maka tidak ada penggantian apapun bahkan satu tanda baca pun tidak akan dihapus.
Jadi kalau kamu percaya Allah maka kamu percaya juga firman-Nya, maksudnya tidak ada seorangpun bisa pilih-pilih firman mana yang disukai, yang cocok, yang sepaham dengan pemikirannya, yang diperlukan untuk kebutuhannya. Siapa saja bisa berkata:”Ini jaman kasih karunia, tidak ada lagi penghukuman”. Tapi saya mau katakan kalau maksud Tuhan Yesus berkata: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Adalah semua hukum Taurat harus digenapkan padamu, dalam hidupmu. Tidak ada satupun dari hukum itu gugur darimu, entah engkau mengerti atau tidak,

“Saya tidak pernah diajar tentang hukum Taurat,” atau “Saya diajar hanya sepintas lalu karena itu sudah tidak bermanfaat lagi dalam membawa keselamatan,” atau Anda mengatakan :”Saya tidak tunduk di bawah hukum Taurat dan kita para nabi, tetapi saya selamat dengan iman.”

Apapun yang Anda katakan, itu pemahaman dan pengajaran yang baik, coba dulu dengar kata Tuhan Yesus lagi:
Matius 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Maksudnya kalau ada orang mengajarkan hukum ini tetapi mengabaikan satu bagian kecil saja, maka dia menjadi orang terkecil dalam kerajaan sorga.
Barang siapa menganggap remeh atau  menganggap tidak penting atau perlu dari satu bagian kecil hukum Taurat, kemudian mengajarkan demikian, maka dia mendapat tempat terkecil dalam kerajaan sorga.
Jadi jangan mengurangi sedikitpun meskipun kelihatannya tidak terlalu perlu. Jangan melanggarnya dan mengajarkan demikian kepada orang lain, karena tempatmu terkecil dalam kerajaan sorga.

Lalu bagaimana dengan orang yang tidak mengajarkannya sama sekali?
Barangkali ada yang berkata, saya tidak mempelajari dan mengajarkan kembali hukum Taurat karena Efesus 2:15 berkata: sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,…Nah!!

Bukankah sudah dibatalkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Bagaimana mungkin Tuhan yang sama menyatakan hal yang berlawanan. Satu bagian hukum Taurat tidak akan batal atau dikurangi, tetapi bagian lain menyatakan sebaliknya.

Saya mengajak memahami maksud Tuhan dalam Efesus 2: 15 tentang kata membatalkan. Dari kata ini memiliki kesamaan maksud dengan mencabut, menghapuskan, meniadakan, mengakhiri..
Maksud Tuhan Yesus hukum Taurat telah membuat perbedaan antara orang Yahudi dan non Yahudi. Hukum Musa ini membuat orang Yahudi istimewa, satu-satunya bangsa yang memiliki hukum-hukum dari Allah, satu-satunya Allah. Sehingga umat Israel satu-satunya dekat dengan Allah dan memiliki peraturan dan hokum untuk ‘dekat dengan Allah’.
Tetapi semua non Yahudi adalah ‘kafir’, tanpa hukum tanpa Allah, tanpa ALLAH yang sesungguhnya. Mereka buta dan tidak mengerti bagaimana dekat dengan Allah, mereka tidak mengenal Allah itu sendiri.
Ketika masa kerajaan Allah diberitakan dengan luas dan keselamatan karena kasih karunia Allah menjadi inti berita, maka itu untuk seluruh dunia. Baik Yahudi dan non-Yahudi. Baik yang umat Allah dan kafir. Tetapi kabar itu dimulai dan dipancarkan dari Israel, umat plilihan Allah.  Semua orang berhak untuk masuk dan menjadi warga kerajaan sorga, dimana pemerintahan Allah bekerja, semua menjadi satu. Tetapi tetap ada tembok pemisah besar antara keduanya, hadirnyan hukum Taurat.
Maka yang dilakukan Tuhan Yesus adalah menghapuskan hukum itu, dengan menggenapinya, sehingga siapapun bangsa di dunia bisa datang kepada Allah tanpa hukum Taurat lagi melainkan melalui Yesus. Semua bangsa yang dahulunya adalah bukan umat pilihan Allah, kafir, tidak memiliki hukum yang memimpin kepada kebenaran, sekarang bisa datang kepada Allah melalui Yesus. Orang Israel yang terikat perjanjian dengan Allah, yang harus menggenapi tuntutannya, sekarang bisa datang kepada Allah melalui Tuhan Yesus saja. Sekarang semua menjadi umat Allah dengan dihapuskannya hukum itu ketika digenapi oleh Kristus, artinya siapapun, baik Yahudi atau non yahudi, mendapat kelayakan dan pembenaran datang kepada Allah melalui Yesus saja. Amin!

Jadi bagaimana sifat hukum Taurat?
ada tiga kata untuk hukum Taurat: kudus, benar dan baik. Roma 7:12 katakan: Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.
hukum Taurat tidak ada salahnya dan setiap peraturannya datang dari Allah asalnya. Itu kudus bukan aturan manusia yang kedagingan. Meskipun dikemudian hari pada pada prakteknya ada penambahan dari manusia. Itu berarti bahwa hukum Taurat menunjukkan kepada kita apa yang benar yang harus kita lakukan, dan itu mendatangkan hidup yang baik dihadapan Allah, untuk kehidupan kita.

Hukum Taurat sudah tidak berlaku dengan kedatangan-Nya?
Tetapi bagaimana dengan penegasan Lukas16:16 bahwa :Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.

Artinya sampai pada jaman Yohanes Pembaptis, hukum Taurat dan kitab para nabi mencapi batas akhir untuk diajarkan sebagai ajaran penuntun. Karena sejak Yohanes Pembaptis mulai berkhotbah, maka ‘kabar baik, kabar kerajaan sorga’ yang diberitakan.
Hukum-hukum agama yang diberikan oleh Musa dan nasihat-nasihat para nabi tetap diajarkan sampai pada saat Yohanes Pembaptis muncul di tengah-tengah masyarakat. Sejak saat itu, Kabar Baik dari Allah yang mulai diberitakan terus, yaitu kabar mengenai kerajaan Allah,  bagaimana Allah memerintah sebagai Raja. Dan orang-orang berusaha keras untuk bisa menjadi umat yang diperintah oleh Allah. Meskipun demikian, peraturan-peraturan Allah tetap berlaku dan tidak akan dihapus.
Karena dalam Lukas : 16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.

Bayangkan, langit dan bumi ini rasanya tidak tergoyahkan oleh apapun, tetapi jauh lebih mudah langit dan bumi ini lenyap, dari satu huruf dari peraturan Allah lenyap”

Tetapi cengkeraman hukum Taurat yang kuat telah mendapat jawaban. penggenapan hukum yang lebih tinggi  

Yohanes 1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Melalui Musa, Allah memberikan hukum-hukum-Nya kepada kita, tetapi melalui Yesus Kristus, Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kita dan menunjukkan bahwa Ia sangat mengasihi kita. Dengan memberikan anugerah dan kebenaran melalui Yesus. Pemberian-Nya itu melimpah. Pengetahuan dan pemahaman cara hidup benar diberikan tanpa batas.
Mengapa harus ada pemberian kebenaran melalui Yesus, jika hukum Taurat sudah menyediakan hidup, berkat dan kebenaran bagi setiap yang mentaatinya?

Roma 2:13 katakan: Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
Jadi hubungan dengan Allah bisa dipulihkan melalui pembenaran hukum Taurat, jika manusia telah melakukan hukum-hukum itu, bukan sekedar mengerti dan memahami Taurat. Siapa yang bisa melakukan hukum-hukum itu akan dinyatakan benar dihadapan Allah.
Tetapi inipun gagal, karena Roma 3:20 menyebutkan :Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Pengertiannya:
  • Hukum Taurat diberikan oleh Allah supaya semua orang tidak dapat lagi memberikan alasan bahwa mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk menyenangkan hati Allah.
  • Hukum itu diberikan juga untuk menunjukkan bahwa Allah akan menghakimi setiap orang di dunia. Sebab, dengan melakukan apa yang tercantum di dalam hukum Taurat tidak berarti bahwa orang itu sudah menjadi sahabat Allah lagi, berdamai dengan Allah kembali. Hukum agama hanya berguna untuk menunjukkan kepada manusia bahwa mereka berdosa. Semakin tahu hukum Taurat, memang semakin tahu banyak bagaimana hidup benar. Dan dengan lebih banyak tahu kebenaran, bukannya makin hidup benar, tetapi makin banyak tahu pelanggaran-pelanggaran baru. Makin banyak tahu dosa!
Mengapa? Karena semakin kita mengetahui hukum-hukum Allah, kemampuan untuk mentaatinya tidak bertambah. Kedagingan, keinginan dan kekuatan hidup untuk taat tidak serta merta bertambah. Masih tetap dalam keterbatasannya!  Berarti terjadilah pelanggaran demi pelanggaran. Dosa terus terjadi dan menuntut upahnya!

Jadi sekarang ada pokok penting,
  1. hukum Taurat yang mengajarkan dan menuntut untuk pemulihan hubungan manusia dengan Allah,
  2. Yesus yang menjadi pemulih hubungan manusia dengan Allah…
Keduanya Allah sendiri yang menyatakan dan memberikan.
Seperti pernyataan Roma 3:21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,

Jelas maksud firman Allah ini adalah sekarang Allah memberi jalan kepada manusia untuk pulih dalam hubungan kembali dengan Dia. Ada dua jalan,
pertama…dengan menaati hukum Taurat, yang sudah dituliskan Musa dan nabi-nabi dalam kitab mereka.
Kedua…dengan percaya kepada Yesus Kristus.
Jadi sekarang Allah sudah menunjukkan jalan bagaimana manusia dapat dipulihkan hubungan dengan-Nya.dengan tidak terkait ketaatan pada hukum Taurat, walaupun Taurat dan Kitab Nabi-Nabi menyatakan ketaatan itu membawa pembenaran. Yaitu dengan hadirnya Yesus!

Bagaimana caranya menerima pembenaran di dalam Kristus?
Roma 3:28 menjawab:  Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Jadi seseorang dibenarkan, hubungan dengan Allah dipulihkan, karena dia percaya kepada Yesus Kristus, dan bukan karena dia mendapatkan pembenaran dengan melakukan apa yang diwajibkan oleh Taurat.
Dengan iman ini manusia mendapat pembenaran. Diterima kembali oleh Allah karena memiliki iman, bukan memiliki ketaatan pada hukum Taurat, dan hanya dengan iman, pembenaran terjadi!

Apakah iman sudah membatalkan hukum Taurat?
Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya. Roma 3:31
Apakah itu berarti kita tidak menghargai hukum-hukum Taurat karena kita hanya percaya kepada Yesus untuk dibenarkan? Tentu saja tidak!
Justru karena kita sudah percaya kepada Yesus, maka kita menghargai hukum-hukum Taurat. Justru iman itu mendukung Taurat.
Mengapa? Karena dengan iman kepada Yesus Kristus, maka kita dbenarkan, pembenaran berarti hubungan dengan Allah dipulihkan. Inilah tujuan utama mentaati hukum-hukum Taurat, mendapatkan pembenaran dan hidup.
Jadi iman tidak merusak hukum-hukum itu. Justru membuatnya semakin kuat!
Karena segala upaya dan daya manusia tidak sanggup menggenapinya. Karena siapapun yang namanya manusia, dengan kekuatan dagingnya tidak sanggup mentaatinya.
Tetapi ada jalan lain mendapatkan hidup dan kebenaran hukum – hukum Allah ini, yaitu dengan iman!. Jadi iman justru menunjukkan betapa pentingnya hukum itu, bukan meniadakan pengaruhnya. .
Jadi iman tidak membatalkan hukum Taurat atau meniadakan tuntutannya, melainkan membuat hukum itu teguh, apa yang harus digenapi di dalamnya tetap teguh, dia tetap berdiri kokoh sebagai gunung yang harus didaki setiap manusia untuk mencapai puncaknya. Dan tidak mungkin berhasil dengan kekuatan dan usaha sendiri, gagal! Tetapi melaluinya dengan iman percaya kepada Yesus, membuat siapapun bisa mendapatkan apa yang diberikan hukum Taurat, hidup dan kebenaran!
Jadi jelas iman itu tidak merusak hukum-hukum Musa, melainkan mendukung keberadaanya.
Kita tidak merusak kerja hukum Taurat dengann jalan iman itu, justru dengan iman kita bisa menjadi seperti yang hukum Taurat inginkan.
Ini bukan seperti pindah focus sasaran, dari setia mentaati dan menjaga hukum demi hukum, aturan demi aturan, pindah kepada iman seperti yang Tuhan tawarkan…  tentu tidak sama sekali. Justru dengan iman kita sedang menempatkan hidup kita di jalur yang tepat dan teguh.
Bayangkan kalau kita mendaki hidup dengan dasar ketaatan kita, kebaikan kita, upaya-upaya ibadah dan moral kita, siapa yang dapat menjamin tidak segera tersesat dan binasa?

Mengapa iman berperan?
Ingat, hukum Taurat itu baik, kudus, dan benar. Ia akan membenarkan di hadapan Allah siapapun yang bisa mentaatinya. Ia akan menuntun orang untuk berjalan dalam kebenaran. Dia akan memberikan setiap orang yang menurutinya mendapatkan hidup dan berkat. Jadi hukum ini memimpin kepada hubungan dengan Allah yang benar.
Tidak ada kelemahan dan kekurangannya.
Kelemahannya adalah pada manusia. Setiap manusia harus mengikuti dan mentaati hukum dan peraturan Taurat. Tetapi manusia sudah jatuh dalam dosa, menghasilkan keturunan dengan tabiat yang berdosa. Sehingga tidak seorangpun yang mampu menggenapi dan melakukannya. Peraturannya baik, manusianya tidak mampu melakukannya. Kedagingan manusia yang membawa keinginan yang berpusat ke diri-sendiri membuat hukum ini lemah. Hukum ini tidak bisa menolong sifat alamiah manusia yang lemah, sifat alamiahnya yang berdosa. Tuntutan standar Allah dalam hukum itu tidak mungkin dipenuhi karena kelemahan sifat dasar kita. Hukum Taurat tidak bisa membawa kepada tujuannya karena keterbatasan manusia.
Hukum Taurat yang punya kesempatan untuk menyelamatkan manusia, telah dirampas kemungkinan penyelamatan itu oleh kelemahan manusia itu sendiri.

Tetapi Apa yang dilakukan Allah?
Ia mengutus anak-Nya yang tunggal, Yesus datang ke dunia. Ia datang dengan dilahirkan, memiliki tubuh lemah dan terbatas seperti manusia lainnya. Seperti tubuh manusia yang berdosa lainnya! Ia memiliki tubuh dengan berdosa alamiahnya.
Tetapi Ia tidak berdosa. Memiliki tubuh kedagingan yang terbatas dan dalam tabiat dosa, tetapi tidak berdosa. Yesus tidak berdosa, sehingga memenuhi semua tuntutan hukum Taurat Allah.
Jadi Yesus sudah memenuhi hukum Taurat, yang tidak sanggup dipenuhi oleh manusia.
Allah telah memenuhi apa yang tidak dapat dipenuhi oleh hukum Taurat karena lemahnya keberadaan manusia, yaitu oleh Anak-Nya.
Apa yang telah dilakukan Yesus ini, dilakukan-Nya sekali dan untuk selamanya. Ini yang tidak bisa dilakukan oleh hukum Taurat.
Allah sudah menghancurkan kuasa control dosa atas kita dengan memberikan anak-Nya yang dikorbankan untuk dosa.
Dengan mengambil rupa manusia yang dikuasai dosa, Sang Anak itu dijadikan kurban karena dosa, mati di kayu salib sebagai orang terkutuk karena dosa, sehingga dengan demikian Allah telah menjatuhkan hukuman atas dosa yang ada dalam diri manusia, ke dalam diri anak-Nya.
Dan pada hari ke tiga Ia sudah bangkit dari maut, menang atas kuasa maut.
Allah berbuat demikian supaya kehendak-Nya yang dinyatakan di dalam Taurat dapat kita lakukan dengan sepenuhnya dalam hidup kita yang menurut kehendak Roh Allah, dan bukan hidup menurut kehendak tabiat manusia, atau sifat berdosa manusia.

Jumat, 27 Juli 2012

Siapakah Dirimu?


Siapakah dirimu?
Anda bisa menjawab dengan mengatakan siapa diri Anda menurut pendapat saudara.
Biasanya jawaban tentang diri kita bisa berdasarkan apa yang kita punya, posisi apa yang kita pegang hari ini. Kedudukannya apa dalam keluarga atau masyarakat, pengalaman apa yang kita sudah miliki dan jenjang pendidikan apa yang sudah diraih.
Kita dapat tuliskan semua itu dalam daftar diri kita, atau biasanya kalau berhubungan dengan suatu lamaran pekerjaan, diri kita tampil dalam daftar riwayat hidup atau curriculum vitae.
Contoh jika saya mempunyai beberapa rumah bagus, berhasil menjalankan usaha bisnis yang menguntungkan, mengatur beberapa orang yang bekerja untuk kita, maka cenderung kita katakan saya ini pengusaha berhasil.
Kalau kita memegang jabatan dalam perusahaan atau pemerintahan dengan gaji besar di atas rata-rata orang, fasilitas yang baik, maka kita menyebut diri kita seorang supervisor, seorang menejer, seorang pejabat, seorang yang berpengaruh, …saya setuju dan senang akan hal ini.
Bahkan juga saya senang jika seorang berkata,”Saya sedang berjuang dalam hidup ini untuk maju, saya sedang merintis satu usaha masa depan, saya biasa-biasa saja dalam hidup ini, …. Itu gambaran tentang pada umumnya kita.
Semua hal di atas mendorong kita menyimpulkan bahwa apa yang kita lakukan mempengaruhi siapa diri kita. Apa yang kita anggap sebagai pengalaman atau pendidikan di masa lalu menyimpukan siapa diri kita. Apa posisi kita saat ini mencerminkan gambaran tentang siapa diri kita.
Seperti kata jemaat di Laodikia di kitab Wahyu 3:17 “Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, ….’
Oleh karena usaha dan kemapanan hidup mereka, jemaat ini menuliskan tentang diri mereka yang sudah cukup baik dan mapan, sampai pada kesimpulan bahwa mereka tidak memerlukan apa-apa lagi betapa luar biasa.
Betapa luar biasanya umat Tuhan jika dalam satu tahapan demikian, satu pencapaian yang luar biasa.
Jika Anda berhasil dengan disiplin berdoa setiap hari, berhasil membaca dan merenungkan firman Tuhan dengan teratur itu sungguh baik.
Jika Anda berhasil setia dalam pelayanan dan pekerjaan Tuhan, mengerjakan dengan tulus tanpa memandang orang lain tapi fokus untuk kemuliaan Tuhan, itu sangat mengesankan!
Jika Anda memegang dengan iman yang teguh dan percaya sungguh-sungguh akan Allah dan kebenaran-Nya, menjaga kesaksian hidup yang mengesankan demi perluasan kerajaan Sorga, wow, itu menakjubkan!
Bagaimana jika kita tahu tentang prinsip-prinsip pokok pengajaran firman Allah, memahami dasar-dasar kekristenan, luas dalam pengetahuan akan firman Tuhan, …pasti ini excellent !
Tetapi hari ini kita belajar tentang satu waktu dimana Allah kemudian juga memberikan pendapat tentang siapa diri mereka dihadapan-Nya. Bagaimana kemudian Dia menyampaikan penilaian-Nya : “…dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,” Wahyu 3:17b.
Bagaimana mungkin demikian? Mengapa begitu saja Allah menilai?
BagaimaNA jika Allah menuliskan tentang diri kita hari: “…engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang”
Saya merasa saya berkecukupan dalam iman, pengharapan dan kasih dalam Tuhan, tetapi ternyata melarat.

Saya ini orang paling beruntung, karena saya sudah selamat, menjadi anak Allah, sebagai ahli waris kerajaan sorga, mempunyai masa depan kekekalan dan jaminan berhasil selama di Bumi, tetapi ternyata hanya seorang yang malang di hadapan Allah.

Saya ini sudah kaya dalam Tuhan, sudah kaya karena janji dan berkat Tuhan, sudah kaya karena mengumpulkan harta kekayaan di sorga dengan doa, puasa, merenungkan firman Tuhan, melakukan pelayanan, mengasihi sesama, hidup takut akan Tuhan… tetapi sesungguhnya di mata Allah hanyalah seorang miskin!

Saya ini tahu banyak akan firman Allah, sudah mendengarkan banyak pengajaran, kesaksian, pengetahuan akan firman, pemahaman prinsip – prinsip rohani, tahu membedakan benar dan jahat, melihat mujizat dan sudah dapat melihat bagaimana hidup saya kelak nanti… tetapi Allah dengan terus terang berkata : “Engkau buta!”

Tetapi hidupku berpadanan dengan firman Tuhan. Aku pelaku firman, bukan seorang petinju yang serampangan, aku menjaga kesaksian hidup, aku tidak kompromi dengan dosa, tetapi kata Tuhan : “Engkau telanjang. Hidupmu sudah dikhamiri dengan rupa – rupa ragi dunia. Kompromi. Tidak dingin dan tidak panas! Aku akan memuntahkan kamu! Artinya, engkau orang Kristen, tetapi hidupmu tidak efektif, kehilangan sumber daya dari Allah, kesaksianmu tidak berdampak besar, pertumbuhanmu lambat!

Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Wahyu 3:18

ini bukan karena apa yang kita buat tidak berharga, bukan apa yang kita percayai tidak tepat, tetapi apa yang yang kita kira cukup ternyata benar, apa yang kita kira benar ternyata salah. Apa yang kita anggap hidup dalam roh ternyata menonjol kedagingannya.
Karena itu perlu Tuhan yang melihat, bukan orang lain, karena orang lain juga melihat apa yang kita lakukan, apa yang kita capai, apa yang kita katakan tetapi Tuhan melihat segala sesuatu, dan didapati kita melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.
Mengapa? Karena ia mengasihi kita, dan membuat kita menyadari kesalahan yang menjadikan berdosa. Sehingga menuntut pertobatan.
Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Pada mulanya kita mulai dengan roh. Dengan bagaimana? Dengan mulai segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan. Kita percaya bahwa setiap manusia berdosa dan perlu juruselamat, karena firman berkata demikian. Kita percaya bahwa ada pengampunan dosa, keselamatan dan hidup yang kekal bagi setiap yang percaya kepada Yesus. Segala sesuatu berdasarkan percaya kepada firman Allah. Luar biasa!
Kita percaya sebagai anak Allah karena firman Allah,
kita mengaku dalam hati dan memperkatakan dengan mulut bahwa kita ahli waris kerajaan sorga, iman menakjubkan!
Lalu kita bertumbuh dalam membaca firman Tuhan. Saat teduh yang teratur. Makin hari makin giat dan disiplin dalam membaca firman Tuhan. Point plus*
Anda terlibat pelayanan. Giat dalam pekerjaan di gereja bagi Tuhan. Mulai dari sekolah Minggu, usher, sampai pelayanan altar. Memberkati diri sendiri dan tubuh Kristus yang lain. Point plus* lagi
Anda mulai terlibat lebih jauh sebagai pendoa. Berpuasa dan mulai mengajarkan firman Tuhan. Dipercaya memimpin kelompok kecil yang semakin giat dan bertumbuh. Makin banyak point plus*
mendengar khotbah dan kesaksian banyak hamba Tuhan yang luar biasa menjadi pertumbuhan rohani yang baru. Ini semakin memperkaya pengetahuan alkitab dan mata rohani dibukakan wawasan baru. Point plus* + plus* lagi.
lalu mengapa Tuhan Yesus menyindir kita untuk membeli emas murni dari-Nya oleh karena kita miskin, melarat dan buta?
Bukankah kita semakin kaya rohani karena hal-hal di atas?
Mengapa menurut Tuhan Yesus kita miskin buta dan melarat?
Mari kita kaji lagi:
kita menjadi orang percaya oleh karena Yesus. Kita dibebaskan dari upah dosa oleh karena penebusan Yesus. Kita dikuduskan dan terus disucikan oleh karena darah Yesus. Kita percaya bahwa hidup baru sudah datang oleh karena firman Allah. Kita dijamin hidup kekal dan pengetahuan tentang sorga sebagai rumah kekal bersama Bapa oleh firman. Iman bertumbuh karena pendengaran akan firman Tuhan. Firman yang diwahyukan kepada pengkhotbah atau pengajar membuat kita mengerti memahami kekayaannya. Oleh firman kita tahu bahwa kita adalah ahli waris kerajaan Sorga. Status kita sebagai anak-anak Allah sekarang telah ditunjukkan dengan jelas oleh firman Tuhan.
Kita percaya bahwa masa depan kita sejahtera karena firman mengatakan demikian. Kita tahu bahwa kita ini kepala bukan ekor karena demikian janji firman Allah.
Kita mendapat kuasa dan karunia-karunia sebagai orang percaya oleh karena Roh Kudus. Mata rohani bisa melihat banyak kekayaan hikmat dalam firman Tuhan karena cahaya Roh Kudus. Kita mampu tegak berdiri dalam kesesakan oleh penghiburan roh Kudus. Kita diajar berdoa dalam roh oleh Roh Kudus. Jadi status kita, kekayaan kita dan masa depan semua dijamin dan dikerjakan oleh tindakan Tuhan Yesus, firman Allah dan Roh Kudus. Bukan yang lain.

Tetapi sekarang karena saya telah membaca banyak firman Tuhan maka saya semakin kaya rohani. Karena saya banyak melakukan pelayanan, berpuasa dan berdoa maka saya semakin kaya. Karena saya sudah berbicara tentang firman Tuhan maka saya semakin kaya. Karena saya banyak bersaksi maka saya semakin lagi kaya. Karena saya semakin rajin ibadah, renungan, dewasa dan konsisten dalam persembahan dan perpuluhan, tidak ketinggalan doa puasa, maka saya semakin kaya. Jadi status kita dan masa depan dibangun oleh apa yang sudah kita lakukan bagi Tuhan. Apa yang sudah kita capai untuk kerajaan Allah. Apa yang berhasil kita capai dalam kehidupan, baik itu status sosial kekayaan materi, atau kemajuan dan keberhasilan rohani. .
Lalu kita mendapat pengakuan dari orang sekitar kita, di gereja atau luar gereja. Mereka menyebut kita baik, rajin, pelayanan setia, berhikmat, takut Tuhan, suka memberi. Orang menyebut kita rohani,
status kita mulai ditentukan oleh penilaian orang lain.
Dan berdasarkan penilaian ini, kita kaya! Tetapi bagaimana di mata Tuhan?

Merasa kaya kalau telah banyak melakukan untuk Tuhan merasa miskin kalau sedikit melakukan,
merasa rendah kalau gagal dalam pelayanan atau melakukan disiplin rohani,
merasa sangat minder kalau sudah jatuh dalam dosa dan pelanggaran.
Merasa sejahtera dan damai bila banyak berhasil dalam pekerjaan dan mujizat demi nama Tuhan.
Perhatikan Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
saya tekankan pada tiga hal dari firman ini:
  1. karena kasih karunia,
  2. bukan hasil usahamu,
  3. pemberian Allah,
ketiganya dengan tegas mengatakan seseorang menerima harta paling besar di dunia ini, yaitu keselamatan jiwanya dari hukuman dosa, karena “pemberian Allah”. Pemberian yang diterima melalui iman. Dengan percaya.
Matius 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Jikalau bicara keselamatan jiwa, seluruh harta dunia ini tidak bisa membelinya dari Allah bahkan untuk satu orang saja tidak dapat. Betapa sungguh mahal. Tetapi keselamatan itu diberikan kepada semua orang yang mau menerimanya.
Maksud saya, saya sedang menekankan bahwa hidup baru itu terjadi karena kasih karunia,pemberian.
Bahwa Manusia Baru itu bukan hasil usaha dan perjuangan, melainkan pemberian.
Bahwa menjadi anak-anak Allah itu bukan hasil usaha dan kebaikanmu, tetapi pemberian.
Sadarkah kita akan hal ini?
Sejak awal lahir baru, bayi rohani, kosa kata kita yang pertama haruslah .. “kasih karunia”, “bukan usahaku”, “pemberian Allah”. Bukan pelayanan, bukan persembahan, bukan melakukan.
Tetapi banyak orang percaya yang tidak tahu, percaya tetapi buta akan hal ini.
Saya menyebut setiap orang yang lahir baru adalah orang yang sangat kaya karena Kristus.
Lalu untuk hidup seterusnya sebagai manusia baru Allah sudah menyediakan sumber daya kehidupan yang melimpah. Untuk bertumbuh dewasa sebagai anak-anak Allah, Bapa sudah menyiapkan segala sesuatunya. Dimanakah itu? Di dalam Kristus!
Filipi 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Bagaimana cara mendapatkannya?
Menurut saya itu kita dapatkan secara bertahap, bagian per bagian.

Begini contohnya.
Hari ini dan seterusnya Anda menerima dari Allah satu rancangan hidup untuk keberhasilan, maka tidak perlu rancangan Anda sendiri. Darimana sumber daya itu? Dari janji firman Allah sendiri:

Yeremia : 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Yesaya : 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Nah, Anda tahu itu diberikan kepada kita oleh Allah. Bagaimana cara menerimanya? Ingat Efesus 2:8.... oleh iman; terima pemberian Allah itu dengan iman, dengan percaya!
Ini salah satu contoh tentang prinsip menjalankan hidup baru, tetap kaya dalam Tuhan.
Tetapi jika kita mulai memperhitungkan hasil pekerjaan kita, pelayanan kita, pencapaian kita untuk Tuhan, maka makin banyak kita hasilkan, makin kita hitung, makin miskin kita dihadapan Tuhan. Memang banyak orang percaya tidak tahu hal ini, seperti jemaat Laodekia yang ditegur Tuhan. Ketika kamu mengukur dirimu sudah kaya, maka Tuhan berkata Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa,maka sebenarnya engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,” Wahyu 3:17b.
Kalau hari ini engkau sadar bahwa ternyata cara berpikirmu salah selama ini, berbaliklah kepada Allah. Dengarkan nasehat-Nya!

Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Wahyu 3:18

tentu saja Allah menyindir ketika Dia menawarkan kita untuk membeli. Mana sanggup. Maka lakukanlah tindakan ini
1. Percayalah kepada janji Tuhan, terimalah melalui iman, dengan percaya.

2. Kenakanlah pakaian putih, artinya hiduplah yang murni, benar-benar berdiri sebagai ciptaan baru. Bukan manusia baru tetapi hidup kompromi dengan cara dunia. Caranya : dengan sepenuhnya menerapkan 3 kata kunci tadi: “oleh kasih karunia”, “bukan usahamu”, “pemberian Allah”

3. Minyak untuk mengoles matamu, itu adalah hikmat Allah untuk mengerti dan melihat dengan mata rohani. Seperti apa yang baru kita pelajari yang membuka cara berpikir kita. Mintalah hikmat dan pimpinan Roh Kudus dengan rendah hati, karena orang rendah hati mudah mendengar didikan.

*Tentang pengertian tiga poin terakhir nanti kita bahas lebih dalam dengan pimpinan Roh Kudus.

Lalu bagaimana dengan bagian firman Tuhan yang lain yang menekankan tindakan dan perbuatan kita akan mendapatkan hasil sepadan, seperti tabur tuai atau kisah tiga hamba yang mendapat satu talenta, dua talenta, dan lima talenta? Nanti kita diskusikan lain topik.

Oleh Heppy Widjayanto



Selasa, 05 Juni 2012

Koresh, Raja Persia diurapi Tuhan agar engkau tahu betapa pentingnya beribadah kepada Tuhan.



Koresh, Raja Persia diurapi Tuhan agar engkau tahu betapa pentingnya beribadah kepada Tuhan.

Baca:

Yesaya 45:1 Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup:

2 Tawarikh 36:22: Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:
23 "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"

Tuhan merencanakan untukmemanggil umat-Nya untuk beribadah, maka dia menemukan Koresh [atau nama lain dalam bahasa Inggris Cyrus] untuk melaksanakan maksud Tuhan. Koresh adalah raja Persia, Negara Iran sekarang – sama sekali bukan seorang Israel tetapi  dipakai dan diurapi Tuhan.  

Koresh mengumumkan kepada dunia dalam wilayah kekuasaannya seperti yang dicatat dalam 2 Tawarikh 36:22:
Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:
36:23 "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"

Inilah pelajaran yang dapat kita petik:
1.            Koresh mengakui bahwa dia berhasil, berkuasa atas kerajaanan wilayah yang sangat luas oleh karena diberikan oleh Allah.
2.            Koresh mengakui dia mendapat tugas untuk membangun kembali bait Allah di Yerusalem. Lebih tepatnya diterjemahkan: Dia mengaku telah dipilih dan diberi tanggungjawab untuk membangun bait Allah di Yerusalem wilayah Yehuda…
3.             Koresh mengingatkan kepada seluruh umat Allah untuk untuk mematuhi dan memperbolehkan pulang kembali ke Yerusalem dari tempat-tempat pembuangan.
Dicacat dalam sejarah bahwa ia telah membebaskan 10.000 budak yang telah bekerja pada raja Babylon atau Babel yang telah dikalahkannya.
Dia juga membebaskan 40.000 lebih orang Israel yang telah menjadi budak, dan mengijinkannya kembali ke tempat asal.
Dia dicacat telah mengeluarkan kebijakan yang oleh para Ahli sejarah dunia disebut sebagai piagam hak asasi manusia yang pertama. Ditulis dalam silinder yang terbuat dari tanah liat, yang sekarang disimpan di museum Inggris.
Ini kutipannya sedikit saya artikan dari bahasa Inggris:
Saya adalah Koresh. Raja dunia. Saya memasuki Babel [Babylon]… saya tidak mengijinkan seorang pun untuk meneror wilayah [tersebut] … saya tetap memperhatikan kebutuhan semua manusia dan semua tempat-tempat ibadahnya demi kesejahteraan mereka….. saya mengakhiri kemalangan mereka. Allah yang agung telah memberikan seluruh wilayah ke tanganku; wilayah-wilayah yang telah kujadikan tempat tinggal yang damai … ketika pasukanku dalam jumlah yang besar memasuki Babel [Babylon]… saya tidak ijinkan seorangpun dari mereka untuk meneror penduduk… saya membebaskan semua budak-budak... menghapuskan kemalangan dan perbudakan [menunjuk kepada kaum Yahudi dan kelompok agama yang minoritas pada waktu itu]... "

Dia juga menunjukkan penghormatan yang besar terhadap agama, kebudayaan, tempat-tempat ibadah dari semua daerah takklukkannya.

Dia selalu mempelajari segala sesuatu dari kebudayaan baru dalam wilayahnya dan mengambil hal-hal yang penting dan bermanfaat untuk diterapkan dalam pemerintahannya.

Saya melihat ada kemiripan yang menonjol yang ditunjukkan Koresh yang menyerupai Tuhan Yesus.

Pertama:
Alkitab menunjukkan dengan gamblang bahwa sebelum masuk dalam pekerjaan rancangan Allah, Koresh diurapi Allah,
Yesaya 45:1 Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang
Demikian pula Tuhan Yesus menyatakan urapan sebagai bagain awal pekerjaan-Nya
Matius 3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Lukas : 4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku

Kedua:
Dengan jelas Alkitab menyatakan bahwa Allah lah yang memilih dan mengurapi, membuat daerah kekuasaannya sangat luas, berkuasa dan berhasil. Dengan jelas dan tegas Koresh mengakui bahwa Allah lah yang membuat dia berhasil dan dia mencanangkan program pembebasan dan pengembalian orang Israel, yang merupakan penggenapan janji Allah.
2 Tawarikh 36:23
"Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"

Tetapi ini juga yang menjadi fokus dan tujuan Tuhan Yesus, melakukan kehendak Allah
Yohanes 4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Ketiga:
Dia tidak menyebut dirinya penguasa, tetapi pembebas.
Dan tindakannya menunjukkan perkataannya. Maksudnya, biasanya penguasa baru yang berhasil mengalahkan penguasa lama, maka sistim bisa berubah, tetapi para budak dan jajahan hanya mengalami pergantian penguasa, dari satu tuan kepada tuan yang lain.
Tetapi pada jaman Koresh mereka menjadi sangat gembira, karena mereka dihormati dan dimerdekakan. Mereka masih dibawah kekuasan dan dijajah Koresh, tetapi mereka merdeka dari perbudakan, bebas menggunakan bahasa sendiri, beribadah kepada tuhannya masing-masing di rumah ibadah mereka. Demikian juga yang dialami orang Yahudi.

Tuhan Yesus sudah menang di atas kayu salib atas penguasa dunia, si Iblis, dan menebus kita dari segala perhambaan dan kuasa maut, sehingga kita yang percaya menjadi merdeka.
Galatia : 5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan

Tetapi merdeka bukan berarti benar-benar sesukanya, tetapi kita tetap masih di dalam kekuasaan Tuhan Yesus. Kita ini masih hamba-hamba-Nya. Kita masih pelayan, menjadi pelayan-Nya. Karena memang pemerintahan Raja sorga memiliki peraturan dan tanggung jawab setiap warganya.
Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Dalam Kristus saya dibebaskan dari kutuk dosa dan maut, tepi ada kuk yang harus kupasang dan kupikul, ada beban ringat harus dibawa setiap orang percaya.

Inilah setidaknya orang yang dipilih dan diurapi Tuhan, menunjukkan karakter yang seperti Kristus.
Tetapi pertanyaannya:
Apalah saya dipilih?
Jawabnya: Ya!
Setiap anak-anak Tuhan, adalah sudah dipilih Tuhan.
Yohanes : 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, …...

Apakah saya diurapi?
Jawabnya: Ya!
2 Korintus 1:21 Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi,
22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Untuk apakah saya dipanggil dan diurapi?
Untuk banyak hal dan perkara sesuai dengan rencana Allah. Tetapi dalam pelajaran ini saya mau tekankan satu hal.
Ini kesimpulan saya:
“Engkau dipanggil untuk beribadah kepada Allah”

Tujuan Allah memakai Koresh adalah untuk:
1.  Memberi contoh karakter seharusnya dari orang yang dipilih dan diurapi Tuhan,
2.  membebaskan umat Allah,
3.  mendukung mereka dan menjamin agar mereka kembali ke Yerusalem, Yehuda.
4.  Dengan jelas dikatakan agar mereka dapat membangun Bait Suci kembali, tentunya untuk beribadah kepada Allah.
5.  Tuhan menunjukkan kepada dunia betapa Dia tampil berperkara hanya agar umat pilihan-Nya kembali beribadah. Sekaligus ini menunjukkan kepada kita sekarang, betapa Dia akan melakukan perkara-perkara-Nya agar kita kembali beribadah sungguh-sungguh kepada-Nya

Selasa, 29 Mei 2012

Apa Hubungan Makam dengan Alkitab?


Apa hubungan Makam dengan Alkitab?


Anda tahu mengapa banyak cara orang menguburkan orang mati? Begitu banyak cara orang diberbagai tempat untuk menguburkan orang mati. Mulai kuburan yang ada di lereng bukit, sampai kuburan yang megah berbentuk piramida di Mesir milik para Firaun. Atau makam raja-raja di Indonesia dalam candi-candi yang indah.

Saya berpikir bahwa ini adalah karena masing-masing kemajuan budaya itu berbeda. Lingkungan berbeda, situasi dan latar belakang berbeda. Dan banyak lagi yang menjadi dasar alasan mengapa Raja-raja China dan raja-raja dari aztec – Inca itu berbeda makamnya. Tetapi ketika membaca Pengkhotbah 3:11 : Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Maka saya mendapat pengertian baru!

Perhatikan kata kekekalan dalam firman di atas, kesadaran akan kekekalan itu ada dalam diri tiap manusia, karena Tuhan letakkan itu di dalam hati mereka. bagaimana buktinya? Salah satunya: Penguburan tadi!
Dalam setiap ritual pemakaman, nampak ada nilai atau pemahaman kehidupan setelah kematian. satu penghargaan dan harapan akan adanya kehidupan di kemudian hari. Entah masing-masing menamakannya, mungkin hidup kekal, kebangkitan, kelahiran kembali, hidup dengan nenek moyang, dsb. Pada intinya menyadari bahwa kematian bukan akhir segalanya. Ada kehidupan lain setelah kematian.

Setidaknya dalam suku terpencil yang kanibal pun dijumpai bahwa mereka memahami kehidupan setelah kematian ini. Mereka percaya bahwa orang yang dimatikan lalu mereka makan daging atau organ tubuhnya, maka kehidupan dari sang korban tersebut akan mempengaruhi hidup dan tubuh si pemakan. Kalau yang dimakan itu prajurit atau pahlawan perkasa, maka yang memakannya akan bertambah kuat dan memiliki kekuatan korbannya. Itu tanda kepercayaan bahwa yang mati tidak benar-benar mati, tidak musnah begitu saja, tapi ia masih memiliki satu kehidupan lain yang berpengaruh. Sebagian menyembah dan mengharapkan pertolongan dari roh-roh orang yang telah mati. Entah itu roh leluhur atau pemimpin. Tetap mengakui mereka masih hidup di alam lain setelah kematian. Kekekalan!

Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Mereka tidak tahu dari mana mereka berasal, kemana mereka akan menuju setelah kematian. Masing-masing budaya punya cerita tentang asal usul mulainya budaya mereka. Masing-masing mengembangkan legenda asal muasal nenek moyang dan mempercayai hal-hal apa yang terjadi setelah kematian.

Di Mesir, ada Raja Firaun yang terkenal dengan mumi dan kekayaan dalam kuburan piramidanya. Dari laporan penelitian para ahli, mumi adalah tubuh raja yang dipersiapkan untuk kebangkitan dan kehidupan di masa mendatang.   

Di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, pulau Sumatra sampai Papua, banyak macam upacara penguburan. Begitu banyak cara dan tradisi berhubungan dengan kehidupan setelah pemakaman. Ada yang diawetkan dulu, ada yang disimpan di tempat tertentu, ada yang dibakar. Ada upacara yang sederhana tetapi khidmat, ada upacara yang menghabiskan biaya jutaan untuk penghormatan satu orang yang sudah meninggal. Semua baik dan indah dalam masing-masing kepercayaannya. 

Tetapi saya percaya bahwa Allah telah memberikan pengetahuan ‘kekekalan’ dalam hidup saya, bukan hanya itu, tetapi juga memberitahukan rahasia tentang ‘awalnya dari mana dan berakhirnya dimana...’
Dimana pengetahuan itu saya dapat? Di Alkitab.

Alkitab dimulai dengan kitab Kejadian, yang bab pertamanya mengisahkan tentang penciptaan segala sesuatu.
Yang ayat pertama berkata ‘Pada mulanya...’ ini kisah tentang ...pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal...
Kemudian Alkitab ditutup dengan Kitab Wahyu, yang pada bagiannya menuliskan tentang Surga dan neraka yang kekal. Menceritakan bagaimana akhir kehidupan di Bumi.
 ... pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Tentu heran kalau umat Tuhan mencari –cari tentang dirinya pada peramal, buku-buku tulisan orang, kepercayaan-kepercayaan, dari pada buku manual kekekalan terbitan sorga: Alkitab.
Bagaimana Anda menghargai Alkitab?
Bagaimana Anda membacanya?