Selasa, 26 Juli 2011

Pelayanan itu Spesial

Pelayananku spesialsetstats

Oleh yefta heppy

Roma 15:17 Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.
18  Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,
19  oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus.
20  Dan dalam pemberitaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat, di mana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar, yang telah diletakkan orang lain,
21  tetapi sesuai dengan yang ada tertulis: "Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya."
Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.

Pertama, Paulus bangga tentang pelayanannya untuk Allah.
Roma 15:17 Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.
Ia bangga atas pekerjaan yang ia lakukan bagi Alah. Bagaimana dia bisa melakukan pekerjaan untuk Allah? Karena dia sudah bersatu dengan Kristus, maksudnya dia memberikan hidupnya kepada Kristus. Membuka hidupnya agar Yesus datang, masuk dan tinggal dalam dirinya. Kristus sudah ada dalam dirinya.
Dasar dan awal pekerjaan untuk Allah adalah Kristus. Setiap pelayan yang mengerjakan pelayanan bagi Allah adalah ada Kristus di dalam dirinya. Dia sudah menerima Kristus dalam dirinya, Kristus tinggal dalam dirinya.
Rasul Paulus bangga dengan misinya, pelayanannya, tapi dikatakannya …dalam Kristus. Bukan dalam dirinya, bukan karena kekuatannya, bukan semangat dan hikmatnya, bukan karena gereja mempercayakan pelayanan, tapi karena dia diam dan tinggal dalam Kristus. Kristus tinggal dalam dirinya.
Dalam Kristus… anak Tuhan bisa masuk dalam kecenderungan bermegah dalam pelayanan, maksudnya sudah mengucap syukur karena program gereja berhasil, bangga dan bersuka cita karena sukses, berhasil dalam mengerjakan perintah Tuhan, tapi bukan dalam Kristus.

Memang setiap orang harus bangga dengan pelayanannya bagi Tuhan, Karena tujuannya melayani Tuhan. Harus bangga dengan kelompok orang-orang percaya dimana dia berkumpul, karena itu keluarga orang percaya di dunia ini. tetapi itu harus dilakukan dalam Kristus.

18             Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku,

Paulus berani bangga, berani bicara dan bermegah hanya mengenai apa yang sudah dilakukan Kristus melalui pelayanannya. Dia melayani orang yang bukan Yahudi untuk menyatakan Kristus kepada mereka, dan memimpin pada ketaatan kepada Allah. Kristus memberikan visi, kehendak, mendorong, mengurapi, dan menyertai dengan kuasa dan tanda ajaib, …Paulus bertindak mengerjakannya, bersemangat, dengan sadar dan bahkan mati-matian mengerjakannya.

Pada saatnya kita harus melihat dan bersaksi tentang pekerjaan Allah dalam diri kita.
Suatu kali ada anak Tuhan menceritakan betapa hebat acara Kebangunan rohani di tempatnya beribadah. Betapa luar biasa urapan dan tanda-tanda ajaib yang terjadi. Bagaimana pelayan-pelayan Tuhan dipakai luar biasa.
Itu satu kesaksian yang baik, memuliakan Allah. Menceritakan pekerjaan-Nya.
Tetapi setiap anak Tuhan pada akhirnya harus menyatakan sperti Paulus, pekerjaan Kristus dalam dirinya. Dia akan menceritakan tentang dirinya yang sudah dijamah Tuhan. Tentang bagaimana Kristus secara pribadi datang memulihkan hidupnya, memberinya harapan dan mengampuni dosa-dosanya. Dengan bangga harus diceritakan betapa sekarang dia sudah tahu bahwa dia dalam tangan Tuhan, dan Tuhan mengasihinya, tinggal dalam dirinya.

Dan pada saatnya setiap orang akan berkata-kata tidak lagi tentang hamba Tuhan yang diurapi, pengkhotbah yang dipakai Tuhan luar biasa, apa yang dikerjakan Kristus melalui mereka, tetapi apa yang telah dikerjakan Kristus padaku. Tidak harus tanda ajaib dan mujizat yang dialami orang lain, tetapi momen penyelamatan kita oleh Yesus di kayu salib itu sudah mujizat terbesar.
 Jika suatu saat ada orang bercerita kepada saya tentang pengalamannya diselamatkan oleh Tuhan Yesus, dijamah dalam pekerjaan Roh Kudus, dipulihkan hidupnya, maka bagi saya itu sesuai firman ‘apa yang dilakukan Kristus..’ 

Hal kedua, Paulus bermegah untuk hal spesial yang dikerjakan Kristus dalam dirinya - yang dikerjakannya oleh karena Kristus. Suatu kerjasama antara Roh Kudus dan respon Paulus. “Apa yang telah dikerjakan Kristus olehku.”  Yaitu untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum mendengar tentang Allah. Memberitakannya diantara kaum pagan, orang yang sama sekali belum pernah mendengar tentang Kristus, bukan kaum Yahudi. Satu bentuk pelayanan yang sama sekali baru diantara para rasul pada waktu itu.

Memang tidak semua orang percaya pada waktu itu menonjol dalam pelayanan kepada Allah seperti Rasul Paulus, tetapi ada beberapa pelajaran yang membuat setiap orang percaya spesial bagi Allah dalam pelayanannya.
Tuhan merancang satu pekerjaan pelayanan yang unik, yang khusus dan berbeda untuk anak-anak-Nya. Yang akan diberikan dan dikerjakan-Nya kepada pelayan yang dipilih-Nya. Pelayan yang dipilih-Nya akan mengerjakan seperti cara-Nya. Pelayan-Nya harus merespon dengan menerima dan mengerjakannya. Demikianlah yang terjadi dengan Paulus.

Pertanyaan bagi saya adalah apakah setiap anak Tuhan di panggil khusus untuk pelayanan khusus, program khusus Tuhan, karena buktinya banyak anak Tuhan melakukan bentuk pelayanan yang mirip atau sama di berbagai gereja dan persekutuan. Bahkan lebih banyak yang tidak tahu saya melayani apa, dipanggil Tuhan untuk apa, sehingga gereja atau persekutuan membuat program-program dan memasukkan anak-anak Tuhan didalamnya. Sehingga ada kemungkinan orang melayani program gereja yang disebutkan untuk kemuliaan Tuhan bukan melayani program Tuhan.  
Tuhan menciptakan setiap manusia unik, sehingga tidak ada orang yang benar-benar sama, sehingga dalam melakukan satu jenis pekerjaan orang bisa berbeda caranya. Demikian juga dalam pelayanan untuk Tuhan,

Tuhan memberikan karunia Roh yang berbeda-beda kepada anak-anak-Nya, modal untuk melayani Tuhan dengan berbagai bidang yang berbeda. Tetapi dengan satu tujuan yang sama, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan, artinya apapun yang dibuat tujuannya harus satu ketaatan kepada Allah.

Jatuhnya manusia kepada dosa adalah oleh ketidaktaatan. Kristus datang ke dunia adalah contoh ketaatan terbesar. Kristus sendiri adalah Allah yang menjadi manusia. Sasaran Allah bagi pelayanan Rasul Paulus adalah memberitakan Injil Kristus. Injil yang berisi tentang Kristus anak Allah yang datang ke dunia. Tugas dari Allah bagi rasul Paulus adalah memberitakan Injil Kristus kepada bangsa yang belum mengenal sampai bangsa itu mengenal dan menjadi suatu bangsa mencerminkan sifat-Nya.  Membawa bangsa kafir menjadi taat kepada Allah, yaitu dengan hidup dalam persekutuan dengan Allah, hidup dalam keseruapan dengan Kristus, dan mentaati setiap firman Allah.

Demikianlah tujuan setiap pelayanan dari Allah, yang harus dikerjakan, memimpin setiap orang taat kepada Allah. Apapun bentuk pelayanan, harus dikerjakan didalam Kristus dengan tujuan membawa ketaatan kepada Allah.
Apakah memang setiap pelayanan memimpin ketaatan kepada Allah?
Barangkali menghitung jumlah yang hadir di gereja atau membersihkan bangku tidak mempunyai kaitan langsung kepada ketaatan. Menghitung persembahan dan mengeposkan surat pelayanan juga tidak mendorong langsung orang taat kepada Allah.

Tetapi nasihat firman Tuhan melalui Rasul Paulus adalah kerjakan itu semua dengan sikap hati yang benar. Lakukan dalam Kristus, dengan tujuan membawa ketaatan kepada Allah.
Contoh: Dalam sebuah kesaksian, ada seorang bertobat karena membaca selembar bulletin gereja yang dipungutnya dijalan. Orang lain dihibur dan dikuatkan jiwanya ketika melewati sebuah gereja terpencil dengan salib yang diberi lampu berwarna merah. Saya pribadi punya pengalaman sebelum bertobat, selalu menyukai masuk gereja dengan atas yang tinggi. Bagi saya waktu itu terasa teduh dan Tuhan hadir.

Disinilah perbedaan kerajaan Allah dan dengan dunia: oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Roh Kudus bisa memakai cara apapun untuk menyatakan kuasa-Nya. artinya Allah tidak pernah melewatkan momen pelayanan anak-anak-Nya, sekecil apapun itu asal dilakukan dalam Kristus untuk memimpin ketaatan kepada Allah. Roh Kudus bisa memakai penyalaan lilin, alunan pujian, lukisan atau apapun itu. Bahkan banyak orang diketuk hatinya ketika melihat anak-anak Tuhan membawa alkitab pergi ibadah. Dalam pengertian saya, Roh Kudus bekerja dalam banyak perkara untuk memuliakan Kristus.

Memang bagi Rasul Paulus, yang dipanggil khusus untuk melayani orang kafir Allah menyertai dengan kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Satu pelayanan yang memenangkan jiwa-jiwa kepada Kristus, Kuasa Roh Kudus menyertainya dengan tanda-tanda, karena memang sangat diperlukan. Orang belum percaya melihat ada hubungan antara pemberitaan Injil dan tanda ajaib. Tanda ajaib meneguhkan setiap pemberitaan itu sehingga mereka percaya.

Bukan saya mengatakan setiap pelayanan yang benar disertai tanda-tanda ajaib dan mujizat, dan kalau tidak disertai berarti bukan disertai Roh Kudus. Alkitab membuktikan tidak selalu demikian. Pelayanan Tuhan Yesus adalah pelayanan tanda ajaib dan mujizat, tetapi waktu Yesus ditangkap, diadili, dipermalukan sampai mati di kayu salib, murid-murid berharap mujizat terjadi seperti biasanya, tetapi mereka harus kecewa akan hal ini. Sebab yang diperlukan bukan mujizat tetapi ketaatan.

Waktu gereja mula-mula di Yerusalem dianiaya, saya kira jauh lebih mudah diselesaikan masalah ini dengan tanda-tanda dari surga, seperti api dari langit membakar orang-orang jahat, atau Malaikat Allah turun membela, tetapi menurut Tuhan yang diperlukan mereka adalah ketaatan memegang iman percaya dalam penderitaan, sehingga akibatnya memang buruk dan penderitaan yang luar biasa. Tetapi dengn demikian orang-orang percaya yang dari Yerusalem sudah berada di berbagai tempat pelarian. Tetapi akhirnya menjadi ladang kesaksian dan penyebaran Injil. Hasilnya  gereja tersebar ke seluruh dunia. 

Bagaimanakah Rasul Paulus mengerjakan pelayanannya?
Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus.
Artinya dia sangat aktif, bekerja keras dan fokus untuk panggilan pelayanan Tuhan. Menurut Ahli alkitab, kalau diukur jarak pelayanannya waktu itu adalah lebih dari 1500km, dari Yerusalem sampai ke Illirikum. Juga menurut para ahli, jaman sekarang ini Illirikum adalah bagian utara Albania. Yang dulu lebih dikenal dengan Yugoslavia dan Bosnia-Herzegovina.


Apa pelajaran buat saya dalam pelayanan saya hari ini?
·        Bersyukurlah kalau hari ini anda dipakai dengan karunia dan talenta yang luar biasa, tidak banyak orang seperti Anda. Gereja, kelompok pelayanan, hamba-hamba Tuhan menyebut Anda luar biasa, bersyukurlah dan pakailah untuk membawa ketaatan kepada Allah.
·        Bersyukur kalau sekarang Tuhan panggil kita hari ini dalam pelayanan hari ini. Mungkin bukan panggilan khusus seperti Rasul Paulus, juga bukan sesuatu yang unik dan langka.  Mungkin ini bila dikerjakan oleh orang kebanyakan dan tidak terlalu memerlukan talenta dan ketrampilan khusus. Tetapi yang membuatnya bernilai adalah siapa yang melayani dan siapa yang dilayani. Saya mengerjakannya dengan hati, minimal sebelum orang lain dibawa taat kepada Allah, saya pribadi dulu dibawa taat kepada Allah.
·        Mungkin yang sedang kita kerjakan adalah program rutin, hanya bagian pelengkap yang siapa saja bisa menggantikan setiap waktu, tetapi ingat cara berpikir dan menilai seperti ini adalah bukan cara kerajaan Allah. Dalam dunia kita, potensi dan penampilan berperan penting, dalam kerajaan Sorga sikap hati yang penting, karena ‘Tuhan melihat hati.’
·        Ingat, ketika saya melakukan untuk Tuhan, meskipun yang saya lakukan adalah sama seperti kebanyakan orang lakukan, tetapi dengan hati yang sungguh-sungguh dan dengan kesadaran bahwa saya unuk, tidak ada orang sama persis seperti saya, maka hasilnya akan membawa perbedaan.  
·        Luruskanlah tujuan pelayanan Anda. Apapun tujuan yang diberikan, misalnya membawa jiwa-jiwa, pemuridan, kelompok bertumbuh bersama, pelayanan sosial, katakanlah bahwa itu untuk tujuan memimpin orang lain kepada ketaatan.
selamat melayani

Senin, 25 Juli 2011

Makanan Najis?


Kebenaran, Damai sejahtera dan sukacita
Oleh yefta heppy
Roma 14: 15  Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia.
16  Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.
17  Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
18  Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
19  Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Hari ini Tuhan mengajar tentang sikap orang percaya dalam kebiasaan sehari-hari. Orang pada umumnya menyebut sebagai moral...
Topik kita adalah pengetahuan lebih tinggi- kebenaran yang mengubah hidup hari ini dan berdampak ke masa depan. Kebenaran yang bukan sekedar jangan lakukan ini dan itu, tetapi lakukanlah hal ini dan hal itu. Bagaimanapun, ada kecenderungan bertanya ini boleh apa tidak?  Seperti contohnya hal makan daging dalam contoh alkitab.. boleh tidak makan daging yang telah dipersembahkan kepada berhala?

Pada pengertian saya, Paulus tidak pernah mempersoalkan jenis makanan tertentu adalah boleh sementara makanan lainnya oleh sebab dasar ini dan itu menjadi najis dan tidak boleh dimakan. Tetapi lebih kepada dampak memakan makanan kepada iman orang lain. Jadai Ini adalah respon Paulus yang setuju bahwa setiap makanan adalah bersih dalam arti tidak najis, tetapi Rasul Paulus menjelaskan bagaimana makanan yang bersih menjadi najis. Kata Paulus: Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Sebab bumi ini adalah milik-Nya. Jadi tidak ada seekor binatang baik induknya atau anaknya, dagingnya atau air liurnya menjadi najis oleh karena jenisnya. Sementara binatang lain menjadi bersih dan tampil lebih baik. … tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri…
Tidak juga makanan menjadi najis, oleh karena perlakuan manusia. Setelah dibuat begini dan begitu maka makanan ini menjadi najis dan membawa dosa bila dimakan. Mungkin saja perlakukan orang terhadap makanan bisa membuatnya kotor dan tidak sehat untuk dimakan tetapi menjadikannya najis dan tidak layak.

Sepotong daging yang dijual di pasar, tetapi sebelum dipotong hewan ini dibuat dulu dengan ritual tertentu dan jelas tidak sesuai dengan firman Tuhan. Maka daging binatang itu najis. Atau daging dan makanan itu dipersembahkan dulu kepada dewa-dewa atau allah-allah tertentu, maka akan mendatangkan ketidaklayakkan kepada makanan itu. Jadi bagaimana kita mengkonsumsi makanan pada jaman ini, dimana begitu kompleks dan sulit lagi dideteksi asal-muasalnya? Harus ditetapkan label najis atau tidak najis?
Ada pernah disampaikan sedikit menolong, yaitu jika engkau tidak tahu asal muasalnya, makan saja asal dengan iman dalam nama Tuhan Yesus, tetapi jika engkau tahu nyata-nyata sudah dipersembahkan sejenis berhala, lalu kamu makan, itu jelas najis dan dan mendatangkan dosa.
Saya sendiri kurang setuju dalam hal pendapat seperti ini, kesannya Alkitabiah tapi sama sekali tidak demikian menurut saya. Tunggu dulu, dengarkan penjelasan saya di bawah ini.

 misalnya ada yang pergi ke pasar lalu disana dijual daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala, maka menurut beberapa saudara yang lemah imannya, itu najis untuk dimakan.
Markus 7:15  Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." Kemudian Tuhan Yesus berkata pada ayat 19  karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Jadi kesimpulannya dalam setiap makanan semuanya adalah bersih untuk jiwa. Bukan berdosa atau najis.

Tetapi mengapa suatu makanan menjadi najis, menjadi tidak berkenan? Masalahnya bukan dari jenis makananya atau siapa yang menjualnya, tetapi dari cara bagaimana cara memakan makanan itu, itulah yang menentukan bagaimana makanan itu bersih atau tidak.
Maksudnya bukan piring, sendok atau soal mencuci tangan atau tidak, tetapi soal sikap hati kita.
Dalam Titus 1:15  Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis. Lihatlah firman ini dengan jelas dan gamblang mengatakan bagi orang suci semua suci, tetapi bagi orang tidak beriman maka sesuatupun tidak ada yang suci. Semua menjadi najis. Pikirannya najis dan hati nurani najis, maka itulah yang menghukum mereka, pikiran dan hati nurani. Sehingga dalam banyak perkara dia tidak mengalami damai sejahtera. Tidak sukacita. Karena pikirannya menyalahkan dan hati nuraninya menghukum. Mengapa demikian karena tidak dengan iman. Mengapa tidak ada iman atau imannya terombang-ambing, karena tidak mengerti kebenaran.
Roma14:14  Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Bagi siapapun makanan itu baik, tidak najis. Tetapi bagi siapapun yang berpikir bahwa makanan itu najis, maka makanan itu najis bagi dirinya ketika dimakan. Jadi bagaimana dia percaya akan makanan itu menentukan bersih atau najis bagi dirinya.
Jadi jika seorang beranggapan bahwa makanan itu tidak berkenan, tidak suci, najis, maka makan itu najis untuk dia, bukan untuk orang lain. Apa yang dipercayai najis, itu menjadi najis buat dirinya, tetapi tidak menjadi najis saudara yang lain, jika dia percaya bahwa itu bersih.
Pokok pengajarannya adalah
Pertama: Anggapan atau apa yang dipercayai orang itu sangat mempengaruhi apa yang akan terjadi di dalam dirinya. Dalam dirinya saja, bukan orang lain.
bukan soal melulu makanan, tetapi soal iman dan dosa. Iman yang kita punya itu berada diantara kita dan Allah. Dalam menentukkan kelayakkan, iman ini menentukkan. Saya percaya bahwa segala sesuatu yang saya makan baik dan bersih, maka semua bersih, dalam hal rohani.
Iman ini memberi kebebasan saya dihadapan Allah. Dan saya menikmati kebebasan ini, contohnya: saya bebas makan apa saja oleh karena iman. Dengan mengetahui kebenaran ini, bahwa oleh iman saya memiliki kebebasan dihadapan Tuhan maka saya tidak merasa bersalah dalam hal makan apapun. Hati nurani saya tidak menghukum dengan rasa bersalah. Maka yang muncul adalah hal apapun yang saya makan, saya damai sejahtera. Saya bersukacita.
Tetapi iman ini antara saya dan Allah, tidak boleh dipamerkan di segala keadaan demi untuk saudara yang lemah imannya. Saya tidak memaksa orang lain memakan hal yang saya makan jika orang ini lemah dalam hal ini.
Tetapi pokok persoalannya adalah apakah kita melakukan dengan digerakkan karena iman. Apakah tindakan kita itu dari hati yang bersandar kepada Allah. Bahwa Allah itu  bagian kita, yang memuaskan kita, yang mencukupkan, harta kekayaan kita? Atau tindakan kita itu justru tindakan yang merugikan atau menghilangkan kekayaan dalam Allah. Apakah tindakan kita itu menunjukkan bahwa kita sedang menunjukkan tindakan yang mencela Allah atau menghargai Allah. Dari pokok inilah dosa muncul.
Yohanes 15:15  Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Hamba atau budak adalah kelompok status rendah dalam masyarakat pada jaman itu. Oleh karena beberapa hal orang bisa menjadi budak tetapi seorang budak bisa menjadi milik seorang Tuhan jika tuan itu berkenan dan membelinya lunas. Tentu saja hamba ini memiliki nasib yang baik jika Tuannya terhormat, baik dan memberinya kepercayaan. Itu cukup. Karena budak tidak berhak menuntut apapun jika tuannya tidak memberikannya. Jangankan imbalan, sekedar makan saja tidak didapat jika tuannya tidak mengijinkannya. Sekali lagi karena Tuan itu sangat baik maka dia mau membeli lunas budak itu di pasar untuk menjadi hambanya. Oleh karena dirinya dan statusnya, maka wajarlah suatu kali budak ini menjadi merasa aneh jika tiba-tiba Tuannya ini memberikan pakaian terbaik, makanan terbaik dan menyebut dia sahabat, bukan lagi budak.
Saya kira sulit percaya jika peristiwa ini benar terjadi. Dan ketika peristiwa itu, terjadi, budak ini percaya, kemungkinan besar pilihannya adalah menjadi orang bebas saja, hidup normal dan bekerja kembali sewajarnya. Tetapi menjadi orang yang kedudukan statusnya sama dengan tuannya, sangat sulit diterima. Mentalnya, tingkah lakunya, dan penampilannya serasa aneh nanti. Maka dia menganggap itu terlalu berlebihan baginya.
 Perhatikan pelajaran ini, bukan Tuan itu tidak berkuasa untuk mendudukan hamba itu jadi sahabatnya, tapi hamba itu gagal menerima sepenuhnya oleh karena anggapannya, pikirannya, hati nuraninya.
, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, …Tuhan Yesus mengangkat kita sahabat, memberitahukan segala rencananya. Tetapi banyak anak Tuhan gagal menjadi sahabat Tuhan karena kita begitu rendah hati, menganggap sehingga tidak mungkin duduk menjadi sahabat Tuhan Yesus. Ingat, pikiran najislah lah yang membuat makanan najis.
…dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis…
Ingat bagi orang tidak beriman suatu apapun tidak menjadi hal yang baik.
Cara demikian ini mengakibatkan tiga hal;
  •      Gagalnya anak-anak Tuhan mendapat kegenapan dalam janji Allah,
  •      Anak-anak Tuhan menjadi berdosa karena ketidak percayaan
  •     Anak-anak Tuhan kehilangan damai sejahtera karena kehidupan yang statis, bukan karena kuasa Allah tidak bekerja, tapi penggagalan oleh anggapan anak Allah sendiri. Prinsip damai sejahtera dan sukacita harus didasarkan atas kebenaran, kebenaran atas apa yang dikatakan firman Allah. Ada begitu banyak kebenaran beredar dalam pikiran kita, tetapi firman Allah adalah kebenaran sejati, kebenaran sejati akan memimpin kepada hidup dan damai sejahtera, sukacita oleh Roh Kudus.
  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Tentu saja kalau hari ini kita menjadi sahabat Tuhan Yesus adalah bukan karena kepantasan kita, bukan karena status yang kita bangun, tapi karena keputusan Tuhan untuk memilih. Banyak respon anak Tuhan berkata; Saya tidak layak. Lalu anggapan itu menghambat anak-anak Tuhan menerima penetapan Allah.
Perhatikan perkataan : Saya tidak layak..’ sepintas ini bijak dan tidak salah,. Tetapi perhatikan, yang paling berhak menetapkan tidak layak adalah Allah, tetapi oleh Kristus sudah membayar lunas maka sekarang Allah berkata: Kamu layak. Tidak seorangpun di dunia ini yang bisa melawan penetapan Allah ini,
Tetapi perkara ini terhambat ketika anak Tuhan melihat dirinya sendiri, menghitung apa yang dia punya, apa yang telah dicapai lalu dia mengatakan: Tidak layak!
Salah sikap orang yang tidak disukai Tuhan Yesus adalah orang parisi, karena terutama menganggap perbuatan dan pencapaiannya melayakkan dia dihadapan Allah!
Anak Tuhan yang melihat dirinya sendiri lalu menyebut dirinya tidak layak lalu gagal merespon kelayakkan yang diberikan Tuhan, menurut saya tidak jauh beda dnegan orang parisi yang menyandarkan dirinya pada apa yang dia buat, dia lakukan, diberikan, bukan kepada tindakan Allah, pengorbanan Kristus.
Tentu kerugian besar!. Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. Hari ini mari kita menrima dan mengerjakan dengan iman. Percaya.
 Oleh yefta heppy

Minggu, 24 Juli 2011

Berdoa, mengapa?

Berserulah kepada-Ku
Oleh Yefta Heppy
Yeremia 33:3   Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

Ulangan 28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,

Berseru-seru kepada Tuhan satu hal adalah tuntutan tugas untuk orang percaya tetapi juga yang lebih penting adalah hak istimewa. Tuhan menyuruh kita berseru-seru kepada-Nya. Tetapi yang lebih besarnya adalah Dia membuka telinga dan Dia menyatakan berserulah…artinya Saya membuka untuk seruanmu! Suatu keistimewaan!
Memang pada kenyataanya dalam hidup orang percaya, yang paling diperlukan adalah berdoa, tetapi juga yang paling banyak diabaikan oleh banyak orang Kristen adalah berdoa.
Mengapa menjadi hak sitimewa orang percaya? Sebab orang belum percaya kepada Tuhan Yesus, mereka berdoa, boleh banyak berdoa, tetapi yang yang akhirnya menjadi jawaban doanya adalah Tuhan Yesus, mereka perlu percaya dan diselamatkan hidupnya. Apapun doa dan permintaannya jawaban yang datang adalah Tuhan Yesus.
Orang percaya yang meninggalkan Tuhan, murtad, maka setiap doanya akan dijawab satu hal oleh Allah, bertobat! Mengakui dosanya dan kembali bersekutu dengan Allah. Mazmur 66:18  Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
Dan bagi Anda orang percaya, doa adalah hak istimewa, bersekutu dengan Allah
Tahu berdoa dan duduk berdoa tentu berbeda. Percaya bahwa berdoa itu penting berbeda dengan berdoa untuk perkara penting.  Tentu siapapun senang memiliki dan melakukan hal-hal besar, tetapi berserulah, kata Tuhan maka Dia membuka hal besar.
Bagi burung, berkicau itu soal gampang, sehari-hari. Bagi katak, berkoak keras setiap malam musim hujan itu bukan sulit, bagi kera, melompat dan meloncat dari pohon ke dahan adalah hidupnya, dan seharusnya bagi orang percaya berdoa itu ciri khasnya.

Mengapa Allah menyuruh Berserulah kepada-Ku
Entah kapan saya tahu tentang ide berdoa. Seingat saya orang tua saya mengajari dan menyuruh berdoa. Dia memberi contoh bagaimana berdoa. Dan masing-masing mungkin punya pengalaman melihat orang berdoa kepada patung, kepada pohon, tuhan yang ini dan Tuhan itu, dewa ini dan penguasa itu, tetapi dalam Yeremia 33 berdoa yang kita inginkan sekarang ini adalah idenya dari Allah. Saran dari Allah. Petunjuk dari Yang MahaTinggi. Orang bisa punya banyak pengertian tentang berdoa, tetapi tidak ada yang tahu bagaimana berdoa kepada Allah kecuali Allah yang MahaTinggi memberi tahu. Saya tidak tahu, tapi Allah memberitahu.  Doa bukan hasil tulisan sebuah buku atau hasil konferensi gereja, tetapi Allah yang memberitahukannya. Dan mengapa Allah senang memberitahu tentang doa ini? Karena Dia sayang dengan kita, Dia mengasihi Anda. Dia tertarik kepadamu. Tuhan tertarik dengan hidupku sehari-hari. Tuhan ingin melihat kebaikan dalam hidupku. Tuhan ingin memberikan hal-hal yang tidak kuketahui. Hal-hal yang bagiku besar dan luar biasa…

Berserulah kepada-Ku
Pertanyaan saya adalah Apakah manusia bisa mengganggu Allah? menggerakkan hati Allah? Apakah saya bisa melakukan ini dan itu sehingga menarik perhatian Allah?

Perhatikan pernyataan saya di bawah ini, tepat atau tidak?
·        Kalau saya berdoa terus menerus, berdoa lagi, mengetuk lagi, dan lagi pastilah suatu saat Allah akan membukakan.  

·        Kalau saya berkabung, mengkhususkan diri dalam seruan dan puasa, pastilah Allah akan tergerak hatinya.

·        Bukankah tertulis dalam Lukas 18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.  Lukas 18: 7  Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?

Jawaban untuk saya adalah tidak siapapun mampu mengganggu Allah, siapapun tidak dapat menggerakkan hati Allah!
Tetapi firman Allah berkata: Berserulah kepada-Ku … 
Allah-lah memberikan ide berseru-seru, dan Allah sendiri membuka, Ia mau mendengar seruan! Ia bersedia diganggu dengan permohonan-permohonan. Ia menggerakkan hatinya untuk setiap rintihan-rintihan. Bahkan firman-Nya berkata: bahwa Ia tahu kita tidak bisa berdoa. Tidak tahu bagaimana menyatakan keluhan! Sehingga Ia memberikan Roh-Nya. Untuk apa?
Lihat Roma 8:26  Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Supaya kita mengerti begitu dekat dan inginnya Dia mendengarkan kita, maka Allah memberi perumpamaan Bapa dan anak. Dia memberitahu kerinduan-Nya dengan menyebut dirinya Bapa buat kita. Memberikan hak kepada orang percaya memanggilnya Bapa. Allah yang memulai dan melakukan semua ini. Semua Kasih Karunia-Nya. Sehingga dalam doa yang dahsyat dan bertalu-talu, dalam keluhan dan air mata, disana sudah dimulai lebih dahulu oleh Kasih Karunia Allah.

Ketika saya duduk berseru-seru, saya sedang duduk di dalam Kasih Karunia Allah.  Ada momen dimana saya sangat meluap dan begitu menggebu dengan Allah. Ingin dekat dengan Dia. ‘Saya ingin bersekutu dengan Dia!’ Kata hatiku. Tetapi jauh sebelum itu, Allah Bapa sudah ratusan hari menungguku. Ribuan jam menunggu seruan-seruanku…

Berserulah kepada-Ku, [Apakah kata-kata ini sederhana?] ya. Tetapi mengapa bisa gagal dalam berseru?
Allah pencipta langit dan bumi mengundang kita berbicara kepada-Nya. Ini adalah hal besar pertama yang Tuhan nyatakan. Bersamaan itu, hal negatif, alasan klasik muncul:
·        Tuhan terlalu besar, saya kecil dan tidak berharga.
·        Tuhan terlalu sibuk, permintaan saya terlalu umum dan sederhana.
·        Tidak mungkin saya menyibukkan-Nya dengan permintaan demikian. Apakah Tuhan tertarik dengan doa saya ini?
·        Tidak mungkin saya datang dengan permintaan itu-itu juga, terlalu sering saya meminta hal ini.
·        Atau terlalu sering persekutuan saya dengan Tuhan dipenuhi dengan permintaan. Minta ini minta itu. Saya jadi malu minta lagi. Saya malu minta berkat, saya malu berseru-seru untuk masalah itu-itu juga. 
Akhirnya saya tidak meminta lagi.
Merasa kecil yang tidak pada tempatnya.
Malu yang tidak pada tempatnya! Tuhan ingin saya malu untuk dosa, untuk pelanggaran, untuk menipu, untuk bicara dusta, tetapi saya belum tahu Tuhan mempermalukan orang yang meminta kepada-Nya.

·        Jika Anda mendengar orang berkata: Dalam pertumbuhan iman, bukankah doa itu harus semakin berkembang, yaitu dalam penyembahan, pujian, ucapan syukur, syafaat dan hal-hal lain yang dipimpin Roh Kudus.

Memang benar! Tetapi siapa bilang tidak ada berseru-seru lagi? Meminta lagi? Bapa di Sorga yang menyuruh meminta, Tuhan Yesus yang menyuruh meminta, Rasul Paulus, Rasul Yakobus terus mengajarkan meminta! Justru Tuhan akan ‘memarahimu’ jika tidak berseru lagi.
·        Nanti orang menganggap saya tidak bertumbuh dan dewasa rohani jika doa saya terus banyak meminta.
Bagi saya orang yang dewasa adalah orang yang sering duduk berdoa, dan berdoa, dan berdoa, bukan yang tahu bicara doa.
Tuhan akan menjadikan doa itu hal paling tinggi dan paling menyenangkan dalam hidup kita. Pengalaman yang menakjubkan.

·        Hal ketiga, mengapa orang tidak berdoa, menurut saya karena hebat dunia ini sekarang. Televisi menayangkan film dan acara hebat. Orang berhasil karena latihan dan usaha keras. Pembicara memberitahukan potensi kita yang tersembunyi, yang merupakan kekuatan sukses bila digali. Intinya pesan itu menyatakan: kamu bisa! Lihatlah potensimu, lihatlah dunia sekitarmu sudah menyediakan potensi yang mendukung untuk bangkit dan menang! Sementara Tuhan menyatakan: ‘Berserulah kepada-Ku..’ seakan Tuhan meminta jangan lihat dirimu dan dunia sekitarmu, tetapi berserulah kepada-KU! Barangkali dalam dunia alkitab, yang ada hanya padang gurun, teknologi yang terbatas, dan masa-masa tidak berdaya karena penjajahan, cocok sekali jika Tuhan menawarkan berseru kepada-Nya. Tetapi pada jaman sekarang ini, dimana saya terdidik, punya pengalaman, dan banyak contoh orang berhasil tanpa Tuhan, apakah masih perlu berseru-seru kepada Tuhan? Orang miskin dan tidak berdaya perlu itu… tetapi orang intelektual seperti kami ini apakah masih perlu dalam segala hal berseru?
Jawabannya: Berserulah kepada-Ku,
Saya tidak akan menghabiskan sisa hidup saya untuk melihat potensi saya. Saya tidak akan mencari sumber daya dan energy di tempat lain. Tetapi saya akan melihat potensi Tuhan. Sumber daya dari Allah karena firman-Nya berkata: engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, lihatlah kepada Tuhan karena disana ada potensi.
Berserulah kepada Tuhan karena dia mendengarkanmu.
Berserulah kepada-nya karena Dia tertarik kepadamu
Berserulah kepada-Nya karena Dia mampu menolongmu
  • Berserulah karena Dia ingin mendengarmu.
Saya mau mengali dan menggunakan potensi saya dalam Tuhan.
Yer 17:5  Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
  • Saya menggunakan sumber daya dari Allah,

Filipi 4:19  Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Saya akan berdoa meminta untuk perkara apapun
 Filipi 4:13  Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Dan jawaban Tuhan adalah: ‘ Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
Oleh Yefta Heppy

Sepakat berdoa, siapa kawan kita sepakat?

Sepakat meminta
Oleh Yefta heppy
19  Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
20  Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Ada kejadian-kejadian lain dicatat Alkitab, yaitu orang-orang yang datang kepada Tuhan Yesus dan mendapat jawaban.

Kejadian pertama adalah seorang Perwira Pasukan Romawi yang meminta kepada Tuhan Yesus agar hambanya yang sakit disembuhkan.
Matius 8:5-13Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
"Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
Seorang perwira yang datang kepada Tuhan Yesus untuk kebutuhan orang lain, yaitu hambanya. Dan ketika Tuhan Yesus menyanggupi untuk datang ke tempatnya, Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sikap dan perkataan ini kata Tuhan Yesus adalah perkataan iman, dan Tuhan mengaguminya! Buktinya dicatat Alkitab, Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
Begitu herannya Yesus sehingga menceritakan iman perwira ini kepada murid-murid-Nya. Jarang sekali pujian seperti ini terjadi.
Saudara, mungkin Anda berkata, tipe iman seperti ini tipe saya, atau sebaliknya, “Ini bukan model iman yang saya miliki”,
Tetapi perhatikanlah, apa yang akan terjadi jika kita berdoa bersepakat dengan orang yang demikan, yang sikap dan imannya mengagumkan Tuhan Yesus, wow tentu doa yang dijawab tidak usah menunggu lama lagi.
Barangkali pada jaman sekarang, seorang perwira romawi – yang nampaknya bukan orang Israel, adalah gambaran orang diluar lingkungan rohani Anda. Bukan teman pelayanan, bukan teman persekutuan, apalagi tim doa Anda. Saya hanya bayangkan, kalau seandainya bertemu dengan seseorang, nampaknya berbeda,  yang kemudian mangajak berdoa bersama,  dan ternyata imannya seperti perwira ini, betapa indahanya…

Kejadian berikutnya yang dicacat adalah seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun dan kemudian menjadi sembuh total. Matius 9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Matius 21  Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
 Sama seperti sang perwira romawi, perempuan pendarahan ini datang di dorong kebutuhan yang besar, yang mendesak. Keduanya sama-sama tidak mampu dengan dirinya, lingkungan tidak mampu menolongnya, sekarang hanya melihat Yesus yang mampu. Tuhan Yesus yang bisa.
Berbeda dengan perwira romawi, tidak ada pembicaraan antara perempuan ini dengan Tuhan Yesus sebelumnya, yang ada perempuan ini berbicara dalam hati, berkata-kata dalam hati, percaya dalam hati dan bertindak dengan iman percayanya, maju, menjamah ujung jubah Tuhan.

Pikirkanlah, entah tepat atau perlu dikoreksi kesaksian ini:
“Jika makin bertumbuh dalam doa, makin lancar dan fasih kata-katanya. Dulu saya berdoa hanya hitungan detik ke menit karena tidak tahu banyak, sekarang hitungan menit ke jam dalam berdoa, karena ada banyak kemajuan dalam berdoa. Tidak malu lagi dimanapun harus berdoa dan lantang serta tepat sasaran dalam kata-kata doa. Ini tanda kemajuan dan pertumbuhan, sangat baik dalam dasar kerendahan hati.

Tetapi perempuan sakit pendarahan yang diam-diam berkata dan percaya dalam hati, maju bertindak menjamah ujung jubah Tuhan… dihormati Tuhan. Matius 9:22  …Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
Tentu sangat berharga kalau saya duduk bersama berdoa, bersepakat, dengan anak Tuhan yang memiliki ruangan hati yang besar untuk jeritan dan keluhan dalam doa, meskipun teredam, tidak seorangpun mendengar, tetapi doa itu sangat kuat dihadapan Tuhan Yesus.

Orang berikutnya yang dicacat dalam Alkitab adalah bukan Yahudi. Ia seorang yang dianggap kafir, bangsa Kanaan. Persoalan yang dibawa kepada Tuhan Yesus adalah ‘anaknya dirasuki setan.’
Matius15 :21-28 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Dia tahu Tuhan Yesus, anak Daud. Dia tidak tahu apa yang menjadi haknya sebagai orang Kanaan di hadapan Tuhan Yesus. Yang dia tahu sudah tidak ada pertolongan diantara kaumnya, tuhannya atau apapun itu.  Dia tidak tahu meminta pertolongan kemana lagi. Tetapi sekarang dia tahu ada Yesus keturunan Daud bisa menyelesaikan masalah kerasukan anaknya. Dan dia percaya.
23  Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya.
Ibu ini tidak menyerah. 25  Tetapi malah mendekat dan menyembah Tuhan Yesus sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Tuhan menolaknya lagi. 26 …Tuhan Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Ibu itu mendesak lagi, jadi anjingpun asal masih bisa mendapat remah roti yang jatuh, tidak masalah!
28  Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Memohon, terus meminta dan berseru, usaha yang keras dan sungguh-sungguh, sebagai harapan satu-satunya. bukan lagi soal harga diri siapa dirinya, dan tdiak adanya hak untuk mendapatkan pertolongan, tetapi terus berusaha, meminta, memohon, dan itu menggerakkan hati Tuhan Yesus. Tidak ada mustahil, yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Betapa dahsyatnya jika kita duduk berdoa sepakat dengan ibu atau anak Tuhan yang pejuang hebat seperti perempuan siro fenisia ini.
yang perbedaannya diumpamakan seperti anak dan anjing.

Tokoh berikutnya adalah Yairus, pemimpin rumah ibadat. Dari jabatannya kita tahu ia orang lebih religius dibanding orang lain. Memahami pokok pengajaran lebih dari rata-rata orang. Hari itu Anak Perempuan satu-satunya hampir mati,
Markus 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." 
Yang akhirnya Tuhan Yesus menjawab permohonan Yairus, bukan diantara iman yang besar dan tangguh. Bukan diantara permohonan yang terus menerus dan mendesak. Bukan juga karena tindakan iman percaya dalam hati. Tetapi justru jawaban terjadi diantara ketidakpercayaan dan keraguan. Keluarga dan orang disekitar Yairus pasti bukan orang romawi atau kanaan. Mereka sudah beribadah dan mengenal Allah. Tetapi karena mereka melihat anak perempuan itu sudah mati, maka mereka tertawa kepada perkataan Tuhan Yesus. Menganggap aneh dan sia-sia tindakan Tuhan Yesus.
Tetapi akhirnya… Anak perempuan Yairus dibangkitkan dan berjalan. Rohnya dikembalikan.

Kisah keajaiban diterima Bartimeus yang buta, kembali menerima penglihatan. 
Markus 10:46Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
Markus 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Cukup terbatas apa yang bisa dilakukan orang buta untuk dirinya sendiri, apalagi orang lain. Sehingga ketika dia mulailah ia berseru untuk kebutuhannya yang sangat penting: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" justru orang terganggu  dan 48Banyak orang menegornya supaya ia diam.
Namun ia semakin keras berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Luar biasa kalau saya berdoa dengan orang yang makin dihambat makin sungguh-sungguh ia berseru. Tidka jemu-jemu berseru.

Perempuan Berdosa adalah selanjutnya.
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. 38  Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. (Lukas 7:36-50).

Apa yang dibicarakan Yesus dengan Simon kemudian adalah tentang apa yang dibuat oleh perempuan yang banyak berbuat dosa ini. Tuhan Yesus menyatakan, ada dua orang mempunyai hutang yang tak terbayarkan. yaitu lima ratus dinar, sedang yang lainnya Cuma 10% yaitu 50 dinar. “Manakah yang paling banyak berterimakasih? Tentu saja Simon dapat menyimpulkan dan menjawab dengan baik pertanyaan Tuhan Yesus dengan melihat perbuatan perempuan itu. Perempuan yang banyak dosanya itu membasuh kaki Tuhan dengan air matanya, dan menyeka dan mengusap dengan rambutnya. Terus menerus. Kemudian dia meminyaki kaki yang sudah dibersihkannya itu dengan minyak wangi. Dan apakah pendapat Tuhan Yesus untuk kita? Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."

Dalam hal ini perempuan ini punya keberanian luar biasa. Orang memandang dia tidak layak karena dosanya. Orang lain sudah menghakimi dan mengukur bahwa dosanya sangat besar sehingga nampaknya dalam banyak hal ia tidak pantas, termasuk hadir diantara mereka.  Tuhan Yesus pun tidak mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Tuhan menyatakan bahwa 500 dinar hutang yang dihapuskan itu menunjuk kepada perempuan berdosa ini. Tetapi bukankah dihadapan Tuhan semua orang berdosa dan tidak benar? Apakah 1 atau 2 dinar hutang, atau 1000 dinar hutang, semua punya hutang dosa, dosa yang hanya akan melahirkan dosa, dan hanya Tuhan sendiri yang sanggup dan berkuasa berkata seperti kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." Lukas 48

Meskipun dia tidak diundang dalam perjamuan makan, dia tetap datang kepada Tuhan Yesus. Dia tahu siapa dirinya dan sedikit tahu siapa Tuhan Yesus, itu baginya cukup. Lalu diberikanlah kemuliaan dan pujian yang dia tahu untuk Tuhan Yesus. Dibasuh dan diminyakinya kaki Tuhan. Dan yang luar biasa adalah tidak saja itu berkenan, tetapi Tuhan Yesus sangat menghargai. Tuhan menilai perbuatan itu sangat tinggi.

Kadang orang percaya berpikir, perbuatan yang memuliakan Tuhan yang hanya bisa dilakukan dalam kelompok rohani. Orang-orang dewasa yang kudus, terhormat yang sudah menjaga gaya dan cara hidupnya. Sudah berusaha dengan baik menjaga kekudusan. Yang sudah mengaku dipakai Tuhan luar biasa dan melakukan perkara-perkara besar untuk Tuhan. Tetapi Alkitablah yang yang memberi pandangan benar!
Saya mungkin berpandangan sempit dengan mengatakan bahwa dari kelompok orang yang meminta kepada Tuhan Yesus, maka Yairus lah yang paling terpelajar soal pokok kebenaran, rohani dan mengerti berdoa. Yesus mengasihi semua, tetapi bukanlah Tuhan seperti lebih sejenak kagum kepada tokoh-tokoh yang lain, Perwira Romawi, Ibu Kanaan, Perempuan Pendarahan juga Bartimeus.

Tetapi selalu ada kecenderungan, orang lebih suka berdoa dengan yang senior dan fasih, bukan salah tetapi tidak tepat juga bukan?
Pelajaran hari ini adalah Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga .

Jika dua orang, dan salah satunya adalah Anda, siapakah yang akan Anda ajak sepakat berdoa? Saya memberi pandangan bahwa dua orang ini bukan khusus menunjuk tipe orang tertentu, tetapi siapa saja. Ketika saya membahas beberapa tokoh kita di atas, saya mengingatkan wawasan kita bahwa bagaimanapun penampilan dan wawasan kawan saya berdoa, saya akan bersyukur dengan orang yang punya iman apapun latar belakangnya. Memang menyenangkan jika pasangan doa sempurna, tetapi dimana?

Hal kedua, jika Anda salah seorang dari tokoh-tokoh di atas, seorang yang beriman luar biasa, seorang pejuang, seorang pendiam tetapi menggerakkan kuasa Allah, maka bangunlah orang lain, belalah dan perjuangkan masalahnya dihadapan Tuhan.

Apakah hal-hal yang sama yang bisa disepakati dari orang-orang berdoa yang dijawab Tuhan Yesus ?
Semua cerita tadi adalah kisah yang berbeda, orang yang berbeda, latar belakang yang berbeda, kebutuhan yang berbeda, persoalan yang berbeda.
Tetapi apakah kesamaanya?

1.    kebutuhan.
Mereka punya persoalan. Entah itu dirinya, anaknya, atau orang lain, tetapi itu menjadi persoalan mereka. Kebutuhan menyelesaikan masalah.

2.  ketidaksanggupan.
Mereka tidak sanggup, Hanya Tuhan Yesus yang sanggup.

3.  meminta itu perlu keberanian dan merendahkan diri.
Mereka tahu, meminta itu memohon, merendahkan diri, mengharapkan belas kasihan, terus-menerus, bahkan mendesak,

4.  meminta itu harus dengan percaya, dengan iman.

Andai kita semua berkumpul menggumuli sesuatu dalam doa, maka mulai dan katakan kepada hati dan pikiran untuk sepakat beberapa hal,
·        Bahwa kita ini berbeda, dan melihat pekerjaan Tuhan dalam perbedaan itu.
·        Ada yang dikarunia iman yang luar biasa,
·        Ada yang berseru, terus berseru dan makin keras berseru. Ada yang dengan segala kesadaran akan siapa dirinya dan siapa Tuhan – terus sujud, memohon dan memohon,
·        Ada yang memiliki pengetahuan dan tata-cara yang lazim dalam berdoa,
Ada memiliki hati kasih yang luar biasa dalam memberikan kemuliaan dan pujian yang berkenan dan menyenangkan Tuhan,