Senin, 05 September 2011

Bergembiralah dalam Pencobaan


Bergembiralah
1Petrus 1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Ada banyak ungkapan bersukacita dalam Alkitab, sekilas ada beberapa hal saya simpulkan berhubungan dengan bersukacita ini yaitu,
umat Tuhan menyatakan bersukacita karena pertolongan Tuhan, 
hamba Tuhan bersuka cita karena penghiburan dan firman ketetapan Tuhan,
umat Tuhan dan nabi Tuhan berdoa mohon sukacita, 
dan beberapa berdoa supaya orang fasik tidak bersukacita atas orang benar,
 bersukacita karena upah besar di sorga, bersukacita karena roh-roh tunduk,
bersukacita karena melihat perkara mulia dan ajaib,
bersukacita karena anak yang hilang kembali,
bersukacita domba yang hilang kembali,
bersukacita dirham yang hilang kembali,
bersukacita bersukacita karena melihat Yesus,
bersukacita karena jemaat yang bertumbuh,
bersukacita karena Injil diberitakan,
bersukacita karena penderitaan dalam pelayanan kepada Kristus,

Karena itu hendaklah kalian bersuka hati, meskipun sekarang untuk sementara waktu kalian harus menjadi sedih karena kalian mengalami bermacam-macam cobaan. Maksudnya bergembiralah kalau hari ini kamu harus menjadi sedih oleh karena kamu harus mengalami berbagai pencobaan.
Nampaknya jalan keluar terbaik yang harus dilakukan dalam kesedihan adalah bergembira. Karena bergembira yang paling aman untuk tubuh, jiwa, dan roh.
Perhatikan peringatan Tuhan yang dikatakan kepada Kain yang marah dan panas hati: Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?
Bergembira atas yang terjadi adalah pilihan manusia. Tuhan sendiri menyuruh Kain untuk bergembira meskipun situasinya tampak tidak tepat. Tetapi akibat jika tidak bergembira jauh lebih merusak.

Untuk apa kita harus bergembira?
Karena adanya pencobaan-pencobaan yang harus kita alami.
Untuk apa pencobaan-pencobaan harus ada?

Pertama, untuk satu tujuan, yaitu membuktikan apakah kalian sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan atau tidak?
Memang ada banyak hal dalam hidup ini tidak perlu dibuktikan. Tetapi untuk perkara dan hal yang kita anggap penting kita perlu bukti.
Tujuan-tujuan pencobaan ini kamu percaya kepada Tuhan atau tidak?. Untuk menunjukkan imanmu, apakah engkau percaya kepada Tuhan atau tidak.
Jadi maksud pencobaan diijinkan untuk membuat kamu teguh, semakin kuat, dan ini memurnikan imanmu.  

Alasan kedua mengapa pencobaan-pencobaan harus kita alami  adalah untuk menunjukkan bahwa iman yang sedang kamu pegang itu berharga.
 Bahkan sangat berharga!
Apakah ada iman yang tidak berharga? Banyak sekali!
Coba uji dan hitung dalam hidupmu, apa saja yang engkau dan percayai. Misalnya: kepada seseorang engkau percaya dan berharap, tetapi dia ingkar dan mengecewakanmu. Engkau percaya pada keberuntungan, percaya pada tradisi, percaya kepada roh-roh, percaya kepada pengajaran luhur, percaya kepada pekerjaan, percaya kepada usaha, ramalan, prediksi pengetahuan, pada kemampuan, dan entah percaya pada apa lagi.
Tetapi sekarang bandingkan dengan iman kepada Allah, firman-Nya, mana lebih menjamin, mana lebih berharga?.

Kalau orang menjual besi, tidak perlu surat bukit pembelian bahwa itu besi. Tidak perlu keahlian untuk mengujinya lebih dahulu, apakah sungguh-sungguh besi, berapa kadarnya, dan sebagainya. Hanya langsung ditimbang dan dibayar.
Tetapi apabila ada orang menjual emas, sang pembeli emas akan menguji lebih dahulu, mengetes keaslian dan perlu suratnya. Mengapa, karena sangat berharga.

Dalam pemurnian emas, api akan menunjukkan apakah satu bongkahan itu emas murni atau didalamnya ada benda lain dan kotoran. Waktu bongkahan emas mencair, maka kotoran dan kandungan lain akan tersingkir atau terbakar. Tentu saja tujuan utama pembakaran ini bukan untuk merusak, atau meghancurkan, tetapi menguji keasliannya sekaligus memurnikannya. Api adalah salah satu yang terbaik untuk memurnikan sebongkah emas, sebelum ditemukan bahan-bahan kimia.
Demikianlah iman, pencobaanlah alat dan cara terbaik untuk menguji iman dan memurnikan. Apakah iman ini sudah berkwalitas baik atau masih harus terus dimurnikan…

Iman yang mana yang perlu diuji?
1Petrus 1: 8..Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia,..

Sekalipun engkau belum pernah melihat Bapa di sorga, engkau percaya bahwa Dia ada dan berkuasa. Dan engkau menghormati, menyembahnya. Percaya semua diciptakan-Nya, percaya bahwa Dia sumbernya sehingga segala sesuatu ada, engkau ada. Dan kepada Dialah kita bertanggung jawab pada akhirnya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia , tentu saja ini perlu diuji.

Engkau percaya Yesus, bahwa Dialah Tuanmu, Rajamu, Juruselamat, Gembala dan Sahabatmu. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia… Engkau mendengarkan-Nya, percaya firmanNya. Engkau percaya bahwa Dia mengasihimu dengan menunjukkannya dalam berbagai cara.
Sampai Dia datang ke dunia, dalam segala penderitaan ditanggung-Nya  sampai mati.
Sekarang engkau berkemenangan setelah kebangkitan-Nya. Oleh penyelamatan-Nya, Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia .
Dan semua ini perlu dimurnikan.
Apakah pengharapanmu memang hanya kepada Dia?
Apakah keselamatanmu hanya bertumpu kepada Dia?
Perlu dimurnikan dari segala yang tidak murni.
Apakah kamu percaya kuasa Roh Allah?
Roh penghibur dan penolong, hikmat dan pengertian?
Sumber kuasa dan pemimpin?
Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia
Perlu diuji dengan latihan dan pencobaan, perlu dimurnikan dengan bara api. Sampai benar-benar teruji dan murni.


Tindakan yang mana yang perlu diuji?
1Petrus 1: 8...kamu mengasihi-Nya,…
kamu menyatakan mengasihi Tuhan, menyembah-Nya, memuji Dia, meninggikan nama-Nya, memberikan jiwamu dan hatimu, tubuhmu untuk melayani-Nya.
Tetapi darimana Tuhan tahu batas komitmenmu itu?
Maka  perlu dicoba, ada test yang perlu dilakukan, dan Dia pihak yang berkuasa yang berhak membuat tesnya. Dia yang berkepentingan, yang menentukan, bukan dengan cara yang kita mau. Sehingga semua yang terjadi kemudian memang akan mendatangkan kesedihan. Tetapi firman Tuhan katakan bergembiralah!

Bergembiralah!
1Petrus 1: 8…sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya,…
Bergembiralah! …sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya,…
sekarang kamu tidak melihat janji Tuhan, tetapi engkau berdiam di dalamnya.
Engkau percaya kepada-Nya bahwa engkau berkelimpahan meskipun belum berkelimpahan.
Engkau menjadi kepala bukan ekor, meskipun keadaanmu kini biasa-biasa.
Engkau percaya bahwa keselamatanmu dijamin dengan hidup kekal, tempatmu kelak disorga, meskipun engkau belum pernah mengunjunginya, mengalaminya. Engkau percaya.
Dan apakah engkau menolak untuk diuji dengan pencobaan atas semua yang engkau percayai ini?
Raja Daud berkata: Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Jadi mengapa saya harus mencontoh raja Daud, yang dengan lapang dada membuka hati kepada ujian dan penyelidikan diri oleh Tuhan? Bukankah itu seperti menantang dan cari masalah? Bukankah terkesan sok hidup benar sehingga tidak khawatir bila diuji Tuhan…
Tentu sekilas saya pun setuju pendapat ini. Tetapi sekarang kita melihat kerendahan hati yang luar biasa sebenarnya. Karena kesadaran Daud dan pengalaman hidupnya, mengajarkan, jauh lebih baik sesering mungkin hidupnya dibawa ke dokter rohani, yaitu Allah sendiri. Seperti check up kesehatan rohani setiap jam. Mengapa? Jangan-jangan tumbuh jamur iman, tumbuh virus kesombongan, atau ada bakteri ketidakpercayaan. Jauh lebih baik dikoreksi tiap hari, ada salah diluruskan lagi, dari pada ternyata dikemudian hari sudah kronis menyimpang dari Tuhan dan mendatangkan hukuman!

Ya, diperiksa, dikoreksi, diuji, itu penting, tetapi untuk apa sih?
1Petrus 1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
Itu penting karena iman itu punya tujuan, punya sasaran. Dan apa sasarannya? Tujuannya adalah  keselamatan jiwamu.
Supaya engkau selamat, bukan binasa. Supaya engkau memperoleh hidup kekal, bukan hukuman kekal.
Kalau tidak terus diuji, tidak dikoreksi, tidak ditest imannya tidak sampai pada tujuan.
Bisa saja imannya memimpin kepada berkat, hidup kelimpahan, kesembuhan, mujizat dan diberkati sampai anak cucu tetapi tidak sampai pada tujuan utamanya.
Bayangkan jika Anda mendapat bonus tour dari Surabaya ke Jakarta. Anda singgah di kota-kota besar, menikmati belanja gratis, rekreasi, fasilitas hotel mewah. Baik di Jogjakarta, Semarang, Bandung, dan semua kota dan tempat-tempat wisata. Tetapi Anda belum mencapai tujuan bila berhenti di Bogor, meskipun semua hal yang luar biasa sudah dinikmati. Harus ada guide yang terus menerus mengingatkan tujuan utama Anda Jakarta.

Jadi Anda sudah menangkap alasan mengapa disuruh bergembira  
…sekalipun sekarang ini kamu harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan?   
karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu
 
Oleh heppy

Setiap menggunakan renungan ini untuk dicetak selalu sertakan:
setiap  donasi mendukung pelayanan ini ke
rek. mandiri 109-00-1083021-4 a.n. heppy widjayanto
rek. BCA 3264101633 a.n. Ernawati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar