Rabu, 10 Agustus 2011

Memberi dan Membeli, bedanya?

Yang Murah Hati yang Diberkati

 oleh Heppy

Amsal 11:17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.

 Amsal 11:25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.


 Tuhan mengajar kita pelajaran yang besar, bahwa untuk mendapatkan kita harus memberi. Bukan membeli, tetapi memberi.

Membeli
Apa yang terjadi dalam kehidupan ini sejak kita kecil adalah satu pengetahuan: untuk mendapatkan kebutuhan kita harus membelinya. Konsekwensinya, untuk mendapatkan kita harus punya kemampuan untuk membelinya.
Jadi untuk mendapatkan kita harus membeli, dan membeli itu pada umumnya kita memberikan sesuatu yang berharga, dan biasanya itu uang kita, untuk mendapatkan apa yang kita perlukan.
Lalu apa yang kita dapatkan, barang-barang atau jasa layanan itu akan kita pakai untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan kita.
Hari-hari kita penuh dengan membeli agar orang lain memberikan barangnya atau jasanya untuk kebutuhan kita, sehingga informasi dan iklan perlu untuk memudahkan mengenali apa yang harus kita beli. Toko dan supermarket berkembang canggih supaya kita suka membeli, nyaman dalam membeli, dan dipuaskan dan dimanjakan dalam membeli.

Dan kalau saya renungkan dan hitung hari-hari saya juga penuh untuk upaya agar bisa membeli, membeli bensin, membeli listrik. Membeli air dari ATB, membeli rumah dengan cicilan, membeli beras dan kebutuhan, membeli informasi dari internet, membeli hiburan dan berita dari TV kabel, membayar sewa tempat les dan banyak daftar belanja lagi.
Makanya jam-jam saya sebagiannya juga terisi dengan berdoa untuk berkat, juga usaha untuk mendapatkan uang agar bisa membeli, sehingga focus bisa saja salah setiap hari, berusaha makin banyak mendapatkan, supaya bisa membeli untuk makin bisa mendapatkan lagi. Makanya salah satu promosi bank adalah tingkatkan saldo anda supaya anda makin beruntung dan mendapat kesempatan mendapat hadiah lebih besar,

Memberi
memberi, semua kita tahu artinya memberikan sesuatu. Memberikan bukan untuk mendapatkan, tetapi supaya orang lain mendapatkan. Bukan untuk apa yang kita butuhkan, tetapi tertuju kepada apa yang orang lain butuhkan.
Alkitab berbicara sesuatu yang berbeda hari ini:

’Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.

Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Orang yang murah hati pasti lawannya pelit atau kikir. Ia suka bertindak sesuatu sehingga orang lain dipenuhkan. Saya menulis bahwa orang murah hati melakukan kebaikan untuk orang lain. Tetapi firman Allah menulis, orang murah hati berbuat baik kepada dirinya sendiri. Siapa siapa memberi berkat, ia diberkati. Siapa banyak memberi, ia diberi dalam kelimpahan. Setidaknya tidak akan sia-sia dengan segelas air putih, untuk orang lain, karena setidaknya kita akan mendapatkannya yang sama.

Untuk mendapatkan kita harus memberi, untuk mengumpulkan kita harus berbagi, untuk membuat diri kita bahagia, buatlah orang lain bahagia. Itulah perintah yang membuat rohani yang kuat, yaitu harus membantu rohani orang lain menjadi kuat.
Jikalau menyejukkan dan menyegarkan orang lain maka kita akan disegarkan dan dipuaskan.

Di dalam diri kita terdapat talenta yang belum tergali dan kekayaan yang perlu dibangunkan, yang barangkali kita sendiripun tidak mengenalinya. Itu akan tergali muncul keluar kalau kita bekerja dalam pekerjaan Tuhan.
Kita tidak tahu betapa baiknya dan betapa kayanya kita dengan kelemahlembutan sebelum kita masuk menolong orang lain. Makin tergali bila menolong dalam waktu yang panjang.
Bahkan kita mendapat pelajaran dan didikan, yang tidak ditemukan bila belajar sendiri. Tetapi ketika kita mengajari orang lain, mestinya orang lain diberkati dengan makin pintar, berhikmat dan makin luas pengetahuannya, tetapi justru sebenarnya kita yang diperkaya juga.

Juga ketika berdoa untuk orang terbaring sakit atau dalam kelemahan, kita menjadi tahu betapa berharganya hidup sehat itu. Hidup yang selama ini berjalan normal dan monoton, sekarang penuh penghiburan dan ucapan syukur dalam diri kita - bahwa hidup sehat kita berharga. Bahwa tubuh lengkap itu sangat berharga. Rasa nyaman dan puas kita meningkat bila kita bekerja untuk orang lain. Kalau kita berupaya membuat orang lain gembira, bonus kebahagiaan diberikan dalam hati kita.
Seperti dua orang yang bertahan ditengah badai salju yang membekukan apapun, maka seorang harus memeluk yang lain untuk memberikan panas badannya agar orang lain hangat, tetapi dengan melakukan ini dia pun akan dipanaskan oleh orang lain dan sehingga tertolong tetap hidup.

 


Contoh kisah ajaib dalam memberi

Seperti dalam kitab 2Raja-raja 17, tentang seorang janda sangat miskin yang di datangi Elia. Elia meminta diberi minum dari janda sangat miskin ini, lalu dia meminta lagi roti, dalam ayat 11.

Lalu janda itu menjelaskan situasinya, bahwa memberi Elia roti dan membuatnya kenyang itu adalah tindakan mempercepat kematian anak-anaknya dan pasti dirinya juga.

Tetapi janji khusus Tuhan untuk waktu itu diberikan,: Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Maka ketika janda itu bertindak, memberikan kepada utusan Tuhan ini, maka terjadilah: ’Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.’

 

Memang di dunia jaman ini harus bijak. Orang mulai serakah, tidak tahu terimakasih, sudah diberi malah mencuri lagi, dan banyak lagi kejadian yang membuat pikir-pikir dahulu sebelum memberi.

Baru saja seorang bapak yang baik menceritakan tentang sejumlah besar uangnya yang dibawa pergi. Bukan dibwa kabur penipu, tapi pemimpin di gerejanya sendiri. Tujuan utama menolong kesulitan, tapi kesulitan datang menghampiri. Masing-masing dipimpin Roh dalam hal ini.

Tetapi maksud saya, kita tidak percaya kepada keadaan dunia dengan kelicikannya, dengan janji dan penipuannya.

Berilah maka siaplah untuk ditipu, tolonglah maka engkau akan dimanfaatkan. Rendah hati dan lemah lembutlah, maka kamu diremehkan, direndahkan bahkan diperhamba orang lain.  


Kita percaya kepada janji Allah:

Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.

11:25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.


Ini adalah pelajaran penting untuk menjawab pertanyaan umum: Apakah yang didapat jika orang percaya memberi dengan murah hati?

Maka Tuhan akan menggenapi firman-Nya

Ini juga menjelaskan bukan apa yang kita punya, tapi apa yang kita berikan.

þ           Ini menolong supaya orang percaya tidak salah dalam komitmen, ’Saya akan memberi untuk pekerjaan Tuhan atau menolong orang lain, jika saya sudah diberkati’.
Maka hasil dari komitmen ini adalah orang tertahan untuk tidak murah hati untuk sementara waktu, sampai dia merasa cukup diberkati sehingga bisa memberi. Padahal Tuhan suka bertindak memberi jika anak-anak-Nya bertindak lebih dahulu memberi.

þ           Inilah kesempatan yang sama, sudah diberikan oleh Bapa supaya semua anak-Nya mendapat kesempatan untuk diberkati dan sukacita dalam jiwanya. Semua mendapat kesempatan memberi dari apa yang dia punya, yang Bapa sudah berikan, bukan dari yang tidak dipunyai. Sehingga hanya Bapa disorga yang pasti menilai dengan benar nilai setiap kemurahan anak-anak-Nya.

Ini juga pelajaran iman, bahwa iman percaya perlu mendasari tindakan murah hati, karena dunia mengajarkan berbagai motif dan pujian untuk orang murah hati.
Bahwa saya murah hati karena Tuhan, saya murah hati karena firman Tuhan yang berjanji melimpahi saya,
þ           Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri ” ini artinya jiwaku akan diberi makan yang bergizi jika saya berbuat baik. Juga artinya saya melakukan hal yang baik untuk jiwa saya kalau saya melakukan hal yang baik.

Hal-hal apa yang kita berikan kepada orang lain?
þ           Mungkin saja mengirim kartu atau ucapan, menelepon menanyakan keadaan dan bicara hal-hal sehat, sampai kepada mendoakan,
þ           Dalam hal memberi barang atau pertolongan, mengunjungi bila sakit, sampai bersedia menjadi kawan atau sahabat,
þ           Dalam perkara rohani, selain mendoakan dan mengajarkan kebenaran firman Tuhan, alkitab juga mengajarkan
Secara luas Tuhan Yesus sudah menolong kita dalam Matius :
 
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

rewritten, added and eriched by heppy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar